Otoseken.id - Ban mobil kesayangan termakan atau habis sebelah? Biasanya pemilik jarang melakukan hal ini.
"Bisa jadi mobilnya jarang dilakukan spooring dan balancing," bilang Rendi Kristia Darmawan, Kepala Mekanik bengkel Nawilis di Radio Dalam, Jakarta Selatan.
Hubungannya secara teknis gimana?
"Seiring pemakaian kendaraan, pasti setelan roda akan berubah, seperti sudut toe, caster, hingga camber," terang Rendi.
Sudut toe adalah posisi kelurusan roda terhadap garis horizontal bila dilihat dari atas mobil.
Baca Juga: Lebih Baik Isi Angin Ban Mobil Pakai Nitrogen Atau Angin Biasa? Simak
Sudut toe ini ada dua jenis, yakni toe-in dan toe-out, dimana toe-in adalah kondisi ban bagian depan seperti menguncup ke dalam.
Sebaliknya toe-out adalah dimana sudut roda bagian depan (bila dilihat dari atas mobil) seakan membuka.
Nah, "Bila kondisi roda setelan sudut toe-nya terlalu in atau menguncup ke dalam, maka ban akan cenderung cepat termakan pada sisi luar," timpal Adi Susanto, teknisi bengkel Nawilis Radio Dalam.
Sedangkan jika setelan toe-nya cenderung out atau roda bagian depan seakan membuka, "Maka ban akan cepat termakan pada sisi dalam," tambah Adi.
Baca Juga: Roda Mobil Bunyi Saat Belok? Ternyata Inilah Penyebabnya, Perhatikan
Sementara bila camber yang berubah, lanjutnya, ban memang juga akan termakan, namun tidak secepat bila sudut toe-nya yang berubah.
O iya, sudut camber adalah dimana posisi roda kendaraan terdahap jalanan posisinya lurus atau miring ke dalam/keluar jika dilihat dari depan mobil.
Bila nilai cambernya negatif, artinya posisi roda bagian atas cenderung masuk ke dalam spakbor, dan bagian bawahnya yang nempel ke jalan seakan keluar.
Sebaliknya jika nilainya positif, bagian atas ban seolah-olah keluar dari spakbor, dan bagian bawahnya yang nempel ke jalan seakan masuk.
Baca Juga: Jangan Nyelepein, Segini Tekanan Ideal Ban Mobil Agar Tidak Boros BBM
"Tapi pada beberapa mobil standar pabrik, setelan untuk camber-nya tidak disediakan. Mesti ganti baut cambernya yang bisa disetel," jelas Rendi.
Oke balik lagi soal spooring, yakni merupakan proses memperbaiki posisi roda agar kembali center seperti sedia kala.
"Sangat dianjurkan untuk melakukan spooring setiap 10.000 kilometer, termasuk balancing roda," tukas Rendi.
Langkah ini diperlukan selain agar pemakaian ban lebih awet, juga agar pengendalian mobil jadi lebih mantap tandpa ada gejala aneh.
Tapi jika sebelum jarak tempuh tersebut pemilik kendaraan merasakan ada keanehan pada laju kendaraan, Rendi menyarankan untuk segera periksakan ke bengkel.
"Misalnya lari mobil jadi cenderung ngebuang ke satu sisi, atau muncul vibrasi di kecepatan tertentu atau ada bunyi-bunyi, bisa jadi ada masalah pada rodanya, yang mungkin saja butuh di balancing dan spooring," ucapnya lagi.
Oiya, biaya untuk spooring ini bervariasi di setiap bengkelnya. "Pada jaringan bengkel Nawilis dikenai mulai Rp 295 ribu hingga Rp 1 jutaan, tergantung tipe dan dimensi mobil," tutup Rendi.
Baca Juga: Begini Cara Baca Kode Ban Mobil, Ada Batas Kecepatan dan Bebannya
Nawilis Radio Dalam : (021) 722-7330
Editor | : | optimization |
Sumber | : | Otomotifnet.com |
KOMENTAR