Otoseken.id - Oli mesin yang digunakan pada mobil wajib mengikuti spesifikasi dari pabrikannya.
Hal ini dimaksudkan agar oli yang digunakan optimal dalam proteksi mesin dari keausan dan membuat kinerja mesin maksimal.
Namun, demi menghemat biaya ganti oli, kerap kali orang pakai oli mesin dengan spesifikasi lebih rendah atau downgrade.
Sebagai contoh, mesin mobil membutuhkan spesifikasi oli mesin API SN Fully Synthetic.
Baca Juga: Pilihan Oli Mesin Mobil Terbaru Rp 200 Ribuan, Shell Helix HX7 Cuma Segini
Sementara itu oli mesin yang digunakan hanya API SL dengan base oil mineral atau semi synthetic.
"Pakai spesifikasi oli mesin lebih rendah itu sebenarnya boleh saja, tapi ada yang harus diperhatikan," buka Rialdy Fasha, selaku Training and Technical Engineer Motul Indonesia.
"Hal yang wajib diperhatikan adalah masa pakai oli mesin dan performa mesin mobil tidak akan sama," tambahnya.
Jika penggantian oli mesin yang digunakan sesuai spesifikasi dilakukan setiap interval 10.000 kilometer, maka oli mesin downgrade tidak akan mampu sama.
Baca Juga: Oli Mesin Heavy Duty Tak Dianjurkan di Mobil Diesel, Ini Alasannya
Kondisi ini jelas dipengaruhi oleh kualitas oli mesin itu sendiri.
Begitu juga dengan performa mesin mobil tersebut, biasanya akan terasa perbedaanya.
"Biasanya yang bisa merasakan perbedaan mobil si akan sedikit lebih berat, apalagi pakai oli dengan SAE lebih kental," jelasnya.
"Tapi sebaiknya gunakan oli mesin sesuai dengan spesifikasinya agar mesin mobil bisa bekerja optimal dalam kondisi apapun." tutup Rialdy.
Editor | : | ARSN |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR