Otoseken.id - Oli power steering di mobil bekas jarang banget dicek oleh pemiliknya.
Power steering konvensional atau Hidraulis Power Steering (HPS) memanfaatkan tekanan oli dari pompa untuk membantu menggerakkan as rack steer.
Oli ini akan terus menerus bersirkulasi seiring mobil digunakan.
Walau bukan seperti oli mesin yang bekerja sangat berat, oli power steering hidraulis juga butuh penggantian.
Budi, pemilik bengkel spesialis power steering Intan Motor 77, menjelaskan bahwa oli power steering wajib rutin diganti baru.
"Oli power steering itu wajib diganti baru, batas maksimalnya sekitar 40.000 kilometer," buka Budi.
Ada beberapa tanda pada oli power steering jika sudah minta ganti baru.
Baca Juga: Perbandingan Power Steering Hidraulis dan Elektrik, Awet Mana?
Kondisi oli power steering yang paling umum adalah perubahan warna.
Biasanya, oli power steering berwarna merah ataupun berwarna kuning bening.
Jika ditemukan warna oli power steering sudah agak keruh kehitaman, sebaiknya ganti baru.

"Saat mesin kodisi mati, kita bisa cek kondisi oli power steering cukup membuka bagian tabung reservoir," jelasnya.
"Tutup tabung reseroir HPS ada dipstick untuk mengecek volume dan kuantitas oli power steering," beber Budi.
Baca Juga: Tips Merawat Power Steering Elektrik Mobil, Lebih Mudah dan Praktis
Posted : Rabu, 1 September 2021 | 09:05 WIB| Last updated : Senin, 24 Maret 2025 | 17:17 WIB
Editor | : | Grid Content Team |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR