2. Terhambatnya Saluran Radiator
Jika Anda menggunakan air biasa dan tak rajin memperhatikan kondisi air radiator, lama kelamaan akan muncul kotoran yang dapat menghalangi jalur distribusi air radiator.
Saat sudah terhambat, akhirnya panas dari mesin tidak dapat disalurkan ke elemen pelepas panas radiator.
“Sebaiknya radiator itu dicek kondisinya setiap 30.000 km atau 40.000 km, ini penting agar radiator tetap dalam kondisi prima dan maksimal kinerjanya,” jelas Wandi, Pemilik Wandi Radiator di daerah Radio Dalam, Jakarta Selatan.
Baca Juga: 10 Cara Mudah Menguras Air Radiator Mobil Bekas, Ini Langkah-langkahnya
3. Terkena Benda Asing
Agar radiator dapat menangkap udara segar, komponen ini diposisikan di depan mesin dengan kisi-kisi atau grill yang terbuka.
Namun, hal tersebut membuat radiator berisiko terkena batuan kerikil atau hewan-hewan yang terbang.
Ketika radiator bertabrakan dengan benda-benda tersebut, bukan tak mungkin kisi-kisi atau dinding radiator rusak sehingga menimbulkan kebocoran.
Baca Juga: Ini Bahaya Tambah Air Radiator di Tabung Reservoir Lebih Dari Batasnya
Editor | : | ARSN |
KOMENTAR