Otoseken.id - Suzuki Ertiga bekas menjadi salah satu pilihan yang tepat untuk memiliki LMPV yang irit bahan bakar.
Suzuki Ertiga sempat menjadi LMPV favorit pada saat itu, meluncur ke Indonesia di tahun 2012 dan sempat mengganggu kejayaan Toyota Avanza si 'mobil sejuta umat'.
Jika dibandingkan Toyota Avanza, Suzuki Ertiga hadir dengan interior lebih mewah dan suspensi yang lebih nyaman.
Memang Suzuki lebih memilih desain interior berwarna terang sehingga mengesankan interior Ertiga yang lebih luas dan mewah.
Baca Juga: Ini 5 Kelebihan dan Kekurangan Suzuki Ertiga Generasi Pertama
Sedangkan suspensinya menggunakan MacPherson strut dengan coil spring pada bagian depan, dan Torsion beam dengan coil spring pada bagian belakang.
Di sekktor dapur pacu, Suzuki Ertiga generasi pertama menanamkan mesin berkode K14B berkapasitas 1.373 cc DOHC, VVT 4 silinder.
Namun sebelum memngeli Suzuki Ertiga bekas generasi pertama ini, ada baiknya mengetahui penyakit khasnya.
Wahri, Owner bengkel spesialis Suzuki Ari Motor di BSD Autopart, Tangerang Selatan, mengatakan, ada 3 penyakit yang sering ditemui pada Suzuki Ertiga generasi pertama ini.
1. Pompa Oli Mesin
Komponen yang sering ditemui yakni pada bagian pompa oli mesin, pompa oli mesin bertugas mengisap dan kemudian menyalurkan pelumas atau oli ke mesin.
"Penyakit Ertiga yang 1.400 cc di pompa oli, indikasinya lampu indikator oli di panel instrumen ngedip, dan suara mesin mulai kasar," buka Wahri, Owner bengkel spesialis Suzuki Ari Motor di BSD Autopart, Tangerang Selatan.
"Memang itu penyakit yang jarang rusak, di mobil-mobil Suzuki pun cuma di Ertiga saja pompa olinya yang sering bermaslah," tambah Pria yang akrab disapa Ari.
Menurutnya, kerusakan pompa oli ini diakibatkan karena kualitas oli mesin yang buruk akibat sering telat ganti oli.
"Kalau mesin, mesin Ertiga bandel dan enggak ada masalah berbarti, saran saya oli mesin jangan telat, ganti di 5 ribu sampai 10 ribu kilometer, minimal pakai oli mesin spek 10W-40, biar awet pompa olinya," katanya
"kalau pompa oli sudah rusak, harganya untuk Ertiga Rp 1,5 juta sampai Rp 2 juta termasuk jasa pemasangan," tambahnya.
2. As Roda
Selanjutnya yakni pada bagian kaki-kaki khususnya pada bagian as roda depan yang sering kena, namun penyakit ini hanya ditemui pada Ertiga bertransmisi matik.
"Selanjutnya kelemahannya di as roda, tapi as roda yang sering cepat kena di Ertiga yang matik doang ya, kalau yang manual jarang, karena memang konstruksi as rodanya berbeda antara matik dan manual," ungkap Ari.
Gejala atau indikasi kerusakan pada as roda Ertiga saat berbelok tajam, ke kanan atau ke kiri, muncul suara 'trek-trek-trek'.
Begitupun saat mobil dipacu dengan kecepatan tinggi, bodi terasa goyang atau melayang.
"Biaya ganti as roda Ertiga matik Rp 1,9 juta sampai Rp 2 juta per buah, kalau rusaknya kiri kanan tinggal kali dua saja," jelas Ari.
3. Sokbreker
Terakhir masih di area kaki-kaki, Ari menyarankan untuk teliti bagian sokbreker baik depan dan belakang.
"Terakhir periksa bagian sokbreker baik yang Ertiga matik dan manual, kalau mobil keluarga enggak jauh dari sokbreker," ujar Ari.
"Sokbreker bawaan Ertiga pakainya Monroe, harganya Rp 1,9 juta sampai Rp 2 juta sudah termasuk jasa pemasangan," tutup Wahri, Owner bengkel spesialis Suzuki Ari Motor di BSD Autopart, Tangerang Selatan.
Baca Juga: Ini Kelebihan Suzuki Ertiga Generasi Pertama, Salah Satu LMPV Terbaik
Posted : Jumat, 15 September 2023 | 14:17 WIB| Last updated : Jumat, 15 September 2023 | 14:17 WIB
Editor | : | ARSN |
KOMENTAR