Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

ban mobil

Bikin Ngeri, Ini Risiko Ban Mobil Jarang Dispooring dan Rotasi

ARSN,Andhika Arthawijaya - Senin, 18 Oktober 2021 | 17:05 WIB
Proses balancing roda
Andhika Arthawijaya/Otomotifnet
Proses balancing roda

Otoseken.id - Waduh, ternyata risiko ban mobil yang jarang dispooring dan rotasi bikin ngeri loh.

Banyak yang beranggapan spooring & balancing roda tidak perlu terlalu sering dilakukan bila tidak ada keanehan pada laju mobil.

“Padahal setelan kaki-kaki mobil bisa berubah bila sering lewat jalan rusak loh,” bilang Raymond William Salim, punggawa bengkel Bridgestone One Stop Service (BOSS) di Cikupa, Tangerang.

Makanya sangat disarankan melakukan spooring setiap 10.000 km, untuk menjaga kelurusan kaki-kaki, agar handling kendaraan tetap nyaman dan aman.

Baca Juga: Waduh Muncul Retak Halus di Dinding Ban Mobil, 2 Hal Ini Penyebabnya

Sebab jika sampai mengganggu pengendalian, resiko yang akan terjadi bisa menimbulkan bahaya untuk Anda dan keluarga.

Ilustrasi mobil lagi melakukan spooring
Dok. Otomotif
Ilustrasi mobil lagi melakukan spooring

Tak hanya spooring dan balancing roda, merotasi ban juga sangat dibutuhkan.

“Idealnya rotasi ban dilakukan setiap jarak 10.000 kilometer atau setahun sekali, sama halnya kayak spooring dan balancing,” bilang Suwandi, Service Advisor bengkel resmi Suzuki Sejahtera Buana Trada (SBT) di Pulogadung, Jakarta Timur.

Tujuan merotasi ban ini kata Wandi, sapaan akrabnya, adalah agar terkikisnya permukaan ban berlangsung merata.

Baca Juga: Ini Arti Kode 102H di Dinding Ban Mobil Yang Wajib Diketahui

 

Perlu sobat ketahui, saat melakukan pengereman atau menikung, pada ban tertentu akan mengalami tekanan yang lebih besar.

Nah, bila sering mendapat tekanan yang besar, lama-lama ban tersebut akan mengalami pengikisan.

Jika terkikisnya ban hanya di bagian depan saja yang membuat kembangan ban menipis, saat kita melakukan hard braking di jalan yang licin, tentunya akan berisiko ban tergelincir alias ngesot.

Sementara bila terkisinya ban hanya di bagian samping, selain membuat laju kendaran jadi enggak stabil.

Baca Juga: Sebelum Beli Ban Mobil, Pahami Dulu Kodenya Biar Tahu Beban Maksimumnya

Juga saat kita melakukan manuver di jalan licin, dapat membuat ban mudah ngesot. Bahaya kan?

Ilustrasi pattern rotasi ban terios 2015
Astra Daihatsu Motor
Ilustrasi pattern rotasi ban terios 2015

Begitu pula dengan spooring, “Tujuan dilakukannya spooring untuk mengembalikan sudut toe atau FWA (Front Wheel Alignment) sesuai spesifikasi dari pabrikan,” tukas Wandi.

Bila FWA sesuai spek, lanjut Wandi, ban akan lebih awet dan handling mobil juga lebih enak.

Dengan kata lain, jika sudut toe atau FWA berubah, akan membuat pengendalian mobil kita jadi terganggu alias tidak stabil.

Bahaya kan sob! Jangan sampai pas lagi melaju kencang atau bernamuver, lari mobil kita jadi susah dikendalikan.

Oiya, selain sudut toe, “Spooring juga untuk menyetel ulang sudut camber dan caster untuk mobil yang punya setelan tersebut,” ucap Raymond.  

Berubah sudut camber dan cater juga kata Raymond bisa mengganggung pengendalian mobil, disamping dapat membuat ban termakan sebelah.

Editor : ARSN
Sumber : Otomotifnet.com

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id




KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa