Otoseken.id - Jangan asal bleeding air radiator ya. Awas, salah proses malah bisa bikin mesin mobil panas.
Idealnya ganti air radiator yakni setiap 20.000 kilometer.
Dalam penggantian air radiator juga harus dilakukan secara menyeluruh sampai di dalam mesin.
Selain itu agar bisa mengganti atau menguras air radiator yang ada di dalam mesin, dibutuhkan proses bleeding.
Proses bleeding itu punya cara khusus agar air radiator bisa masuk ke dalam mesin tanpa meninggalkan gelembung udara.
Baca Juga: Bukan Kaleng-kaleng, Ini Fungsi Lain Peredam Kap Mesin Mobil Yang Jarang Diketahui
Tapi yang perlu diketahui, proses bleeding yang salah malah bisa menyebabkan mesin menjadi overheat.
"Saat kuras air radiator lama dan diganti dengan yang baru harus benar caranya," buka Ajat, Kepala Bengkel BMW Astra Sunter, Jakarta Utara.
"Kalau proses bleeding salah maka gelembung udara akan terjebak di dalam sistem pendingin, ini yang bisa bikin mesin menjadi lebih panas," tambahnya.
Gelembung udara yang ada di sistem pendingin mesin merupakan suatu kerugian karena tidak bisa menyerap panas mesin seperti air radiator.
Baca Juga: Wajib Tahu, Ini Bahaya Tangki Bensin Mobil Bekas Sering Diisi Sedikit
Editor | : | ARSN |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR