Otoseken.id - Kepincut untuk meminang Mitsubishi Galant Generasi ke dua? Ini dia panduan saat membelinya, wajib tahu 3 penyakit ini.
Mitsubishi Galant merupakan penerus dari Mitsubishi Eterna, walaupun saat ini Galant sudah berumur, tapi citra mobil kencang masih dimilikinya.
Pertama kali masuk ke Indonesia tahun 1993, Mitsubishi Galant hadir dalam dua generasi dengan julukan 'paus' dan 'hiu'.
Generasi kedua muncul di tahun 1998 sampai 2005, dapur pacu Mitsubishi Galant menanamkan Mesin V6 berkapasitas 2.498 cc dengan 24 katup.
Sebelum membeli Mitsubishi Galant bekas generasi kedua, ada 3 penyakit yang perlu diperhatikan.
1. ECU (Electronic Control Unit)
Penempatan ECU di bawah kotak evaporator AC membuatnya rentan terhadap tetesan air. Apalagi jika saluran pembuangan AC tersumbat.
Tetesan air akan mudah mengenai soket ECU sehingga mudah terjadi hubungan pendek. Tak ada salahnya untuk membungkus ECU agar terhindar dari tetesan air AC.
2. Mesin
Baca Juga: Sejarah Mitsubishi Galant 1993-2005, Sedan Bongsor Bertenaga Badak
Idle-up AC kerap rusak akibat saringan udara yang jarang dibersihkan atau diganti secara rutin (berkala).
Cirinya, putaran mesin tidak naik saat AC diaktifkan. Selain itu, air flow meter biasanya mulai rewel ketika odometer menunjukan angka 150 ribu kilometer.
Problem ini biasanya diakibatkan debu yang menempel pada kawat filter udara dengan model sarang tawon.
3. Kaki-kaki
Pada Maret 2001 silam, PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors melakukan recall terhadap Galant produksi awal.
Masalahnya ada pada ball joint roda depan yang memiliki celah terlalu besar sehingga rentan kemasukan air.
Untuk memastikan komponen itu telah diganti, Anda dapat mengamati lateral arm yang bertanda putih pada bagian karetnya.
Jika Anda hendak menggantinya, pastikan membeli komponen pengganti yang memiliki tanda itu.
Baca Juga: Awas, Mitsubishi Pajero Sport Bekas Tahun Segini Lampu DRL-nya Rawan Terbakar
Editor | : | ARSN |
KOMENTAR