Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Begini Dampaknya Mencampur Pertamax dan Pertalite, Harap Perhatikan

Dok Grid - Senin, 13 Mei 2024 | 15:40 WIB
Harga BBM Pertamax naik menjadi Rp 12.500 per 1 April 2022
Pertamina
Harga BBM Pertamax naik menjadi Rp 12.500 per 1 April 2022

Otoseken.id - Jangan coba-coba mengakali dengan mecampurkan RON atau oktan yang tinggi dengan yang rendah supaya bisa irit.

Sebab menurut Tri Yuswidjajanto Zaenuri, ahli konversi energi dari Fakultas Teknik dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB) mengatakan, ada dampak negatifnya.

Meskipun dengan mencampur dua jenis BBM dengan oktan yang berbeda, memang bisa mendapatkan kadar oktan sesuai keinginan dengan harga yang lebih rendah.

Namun di sisi lain terjadi juga pengenceran dan penurunan kadar aditif deterjen dalam BBM campuran tersebut.

Hal ini dikarenakan masing-masing jenis BBM (Bahan Bakar Minyak) memiliki kadar deterjen yang berbeda-beda atau bahkan tidak ada sama sekali.

Baca Juga: Agar Mesin Bebas Kerak, Pakai Pertalite Bukan Pakai Pertamax? Simak 

"Makanya, meskipun secara oktan kita dapat ketika mencampur (BBM oktan rendan dan tinggi), tapi bahaya depositnya justru naik," jelas  Tri Yuswidjajanto Zaenuri, ahli konversi energi dari Fakultas Teknik dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB), dalam acara Ngovi (Ngobrol Virtual) yang digelar OTOMOTIF Group.

Lebih lanjut Ia menjelaskan, munculnya deposit ini dapat menyebabkan macetnya pompa bahan bakar, tabrakan antara katup dengan piston, kurangnya kompresi, hilangnya tenaga mesin, serta konsumsi bahan bakar yang boros.

Perlu diketahui, BBM mengandung senyawa yang dapat menyebabkan deposit atau kerak pada mesin, misalnya senyawa olefin dan aromatik.

Untuk mencegah timbulnya kerak tersebut, produsen BBM sudah menambahkan aditif deterjen.

Deterjen memiliki kadar optimum agar dapat bekerja secara efektif. Jumlah deterjen yang tak sesuai, dapat minimbulkan pembentukan kerak semakin banyak.

“Nah, itulah yang kadang-kadang salah kaprah ketika mencampur BBM,” tutup Tri Yuswidjajanto Zaenuri, ahli konversi energi dari Fakultas Teknik dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB), dalam acara Ngovi (Ngobrol Virtual) yang digelar OTOTIF Group.

Baca Juga: Ini Konsekuensi Ganti Bahan Bakar Mobil Dari Pertamax ke Pertalite 

Posted : Senin, 13 Mei 2024 | 15:40 WIB| Last updated : Senin, 13 Mei 2024 | 15:40 WIB

Editor : optimization
Sumber : Otoseken.id

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id




KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa