Oiya, perlu diketahui bahwa pada tutup radiator ini terdapat katup pengatur tekanan (relief valve) dan katup vakum.
Ketika terjadi tekanan berlebih pada radiator, maka katup relief akan terbuka, sehingga cairan pendingin yang ada pada radiator dibuang ke tabung reservoir.
Namun saat terjadi kevakuman pada radiator lantaran cairan pendingin disedot menuju ke mesin, maka yang bekerja adalah katup vakumnya.
Ketika katup vakum terbuka, maka cairan radiator yang ada pada tabung cadangan akan tersedot menuju ke mesin.
Nah, ada kemungkinan katup relief atau mungkin katup vakumnya bermasalah, sehingga cairan pendingin pada radiator terlalu cepat dibuang ke tabung reservoir (bila relief valve lemah).
Atau sebaiknya cairan pendingin dari tabung cadangan tidak tersedot dengan baik saat terjadi kevakuman dalam radiator (katup vakum lama terbuka).
Makanya cairan dalam tabung cadangan tersebut selalu bertambah.
Kemungkinan kedua, cap atau tutup radiator yang digunakan spesifikasinya tidak sesuai, yakni nilai tekanannya terlalu rendah dari standarnya.
Misal yang seharusnya (standarnnya Innova bensin) pakai tutup radiator dengan tekanan 1,1 bar (108 kPa), tapi yang dipakai justru yang 0,9 bar (89 kPa).
Baca Juga: Panduan Beli Mobil Bekas, Wajib Perhatikan 6 Sektor Ini Saat Beli Toyota Kijang Innova Diesel
Ini membuat air radiator terlalu cepat dibuang ke tabung reservoir sebelum waktunya.
Makanya nambah terus, tapi tidak serta merta bikin suhu mesin meningkat.
Coba deh ganti tutup radiatornya dengan yang baru dan nilai tekanannya sesuai anjuran pabrik.
Semoga permasalahan Mas Bayu ini dapat teratasi ya!
Bagi Anda yang juga punya pertanyaan seputar masalah mobil, silahkan kirim pertanyaan ke email konsultasi.r4@gmail.com. Maka akan dijawab di rubrik Konsultasi OTOMOTIF.
Editor | : | ARSN |
Sumber | : | Otomotifnet.com |
KOMENTAR