Otoseken.id - Di kota-kota besar dengan lalu lintas yang sering macet, mobil dengan transmisi otomatis paling banyak diminati, tentu saja alasannya karena penggunaan mobil otomatis lebih nyaman ketimbang manual.
Jika di mobil manual koling diinjak oleh pengemudi, di transmisi otomatis, Komponen untuk memutus dan menuruskan aliran tenaga ini diatur oleh Torque Conventer.
Nah tekanan oli di transmisi matik diatur dari hydraulic control unit yang sekaligus untuk mengontrol kopling.
Agar usia transmisi matik Toyota Calya awet, kunci utamanya adalah dengan rutin mengganti oli transmisi matik secara berkala.
Sebab oli transmisi punya peran penting, bukan hanya sebagai pelumas di dalam gearbox transmisi, tapi juga berperan untuk menjaga suhu transmisi dan menjaga keausan komponen transmisi.
Baca Juga: Segini Angka Konsumsi BBM Toyota Calya Facelift, Pilihan LCGC Irit
"Kalau untuk Toyota Calya saran saya akan lebih baik jika ganti oli setiap 30.000 kilometer maksimal 40.000 kilometer, apalagi yang rutenya sering kena macet, itu kan mencapai kilometernya lebih lama," buka Affan Rasyid Baharuddin owner bengkel spesialis Toyota JM Autoworkz feat Anugerah Motor di Pondok Gede, Bekasi.
Affan melanjutkan, untuk perawatan berkala ganti oli transmisi matik cukup hanya dengan ganti secara konvensional saja, tidak perlu flushing (kuras).
"Kalau perawatan berkala mah enggak perlu flushing, cuma buang-buang oli saja, flushing dilakukan kalau performa matik sudah menurun atau oli sudah terlalu kotor akibat jarang diganti," sarannya.
Di bengkel Toyota JM Autoworkz feat Anugerah Motor, biaya ganti oli transmisi matik Toyota Calya yakni Rp 300 ribuan.
"Biaya ganti oli transmisi matik Calya Rp 300 ribuan, biasanya pakai oli TMO (Toyota Motor Oil) ATF T-IV yang 1 galon," tutup Affan Rasyid Baharuddin owner bengkel spesialis Toyota JM Autoworkz feat Anugerah Motor di Pondok Gede, Bekasi.
Baca Juga: Tips Beli Toyota Calya dan Daihatsu Sigra Bekas, Ciri-ciri Bekas Taksi
Editor | : | optimization |
KOMENTAR