Otoseken.id - Cara merawat mobil diesel, ini yang terjadi pada mesin jika berhenti pakai solar subsidi.
Solar subsidi, seperti yang sudah kita ketahui mempunyai beberapa problematika khas.
Dilansir dari onesolution.pertamina.com, solar subsidi mempunyai angka setana alias cetane minimal 48.
Selain itu, kandungan sulfur dari solar subsidi cukup tinggi, yaitu 0.05% m/m alias 2.500 part per million (ppm) maksimal.
Spek solar subsidi ini mempunyai dampak negatif pada mesin diesel apabila tidak diiringi perawatan rutin pada komponen mesin.
"Sulfur-nya bisa bikin injektor mampet, jalur solar juga jadi mampet," terang Davin Elika dari Elika Automotive Performance, Sunter, Jakarta Utara.
Selain itu, "Solar subsidi ini banyak soot alias ampas, ini yang bikin katalik jadi mampet," ujar Davin, sapaannya.
Ampas yang menyumbat catalytic converter ini bisa mengakibatkan mesin jebol apabila dibiarkan begitu saja.
Baca Juga: Bahaya Solar Subsidi Buat Mesin Mobil Diesel, Waduh Dampaknya Cukup Mengerikan Nih Bestie
"Karena gas buang dari mesin jadi tersumbat, enggak bisa keluar," tuturnya.
Dampak yang dihasilkan, "Turbo bisa rusak, kepala silinder sampai blok silinder juga bisa rusak," tegas Davin.
"Piston juga bisa pecah, pokoknya komplikasi mesin deh!" wanti pria yang handal upgrade mesin diesel modern ini.
"Karena kan prinsip mesin itu ada udara masuk harus ada udara keluar, kalau solar subsidi ini potensi ngerusak sistem itu," beber Davin.
Bahkan Davin juga mengingatkan, "Beberapa mobil yang mesinnya sudah spek Euro 4, langsung gagal garansi kalau bahan bakarnya pakai solar subsidi."
Karena itu ia menyarankan agar sebaiknya mobil diesel, terutama yang berteknologi commonrail, sebaiknya pakai solar berkualitas tinggi.
"Apalagi kalau mesin diesel-nya berkompresi tinggi, wajib pakai solar dengan cetane tinggi," pungkasnya.
Baca Juga: Mobil Diesel Common-rail Dipaksa Minum Biosolar, Ini Dampaknya
Editor | : | ARSN |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR