Otoseken.id - Saat memakai mobil matik di tanjakan dengan lalu lintas yang padat, jangan posisikan tuas transmisi di D (Drive) terus menerus.
Seperti kita ketahui, mobil matik menawarkan kemudahan dan kenyaman dalam berkendara, karena pengemudi tak perlu lagi menginjak kopling dan mengganti perepatan gigi.
Namun saat menggunakan mobil matik di daerah yang banyak tanjakan, seperti di pegunungan dengan lalu lintas yan padat, jangan malas untuk memundahkan transmisi ke gigi yang lebih rendah, gigi L (low) misalnya atau dan 2 dan 3.
Sebab memposisikan tuas transmisi di D saat kemacetan di tanjakan, menurut Andika Herda Permana selaku kepala bengkel Nissan Setyabudi Semarang, mengatakan imbas dari kebiasaan tersebut akan membuat komponen mekanis girboks lebih rentan kerusakan.
Beban mobil membuat torque converter dan komponen kopling pada mobil transmisi matik cepat panas.
"Transmisi dan mesin gampang overheat. Komponen seperti stator, impeller, turbin dan rumah konversi yang seharusnya bekerja terpisah, berisiko bergesekan secara langsung. Belum lagi bearing-bearing transmisi yang rontok," ucap Andika dilansir dari kompas.com.
Berikutnya, serpihan pecahan logam berisiko bisa ikut berputar dan merusak komponen girboks yang berujung slip pada transmisi.
Dampaknya, transmisi matik tidak lagi responsif dan baret jika digunakan untuk akselerasi mendadak, hal ini akan terasa saat akan menyalip kendaraan lain atau menaiki tanjakan curam.
Dampaknya bisa semakin buruk, dua hal yang terjadi adalah transmisi ngelag dan mobil bahkan bisa tetap berjalan meski posisi tuas di N (netral).
"Komponen mekanis girboks yang saling terhubung otomatis mengunci. Lalu, distorsi dan getaran dari dalam membuat kampas kopling tetap menyalurkan tenaga. Seperti selip tapi tenaga mesin tersalur di putaran bawah, pada rpm atas ngempos," tutup Andika Herda Permana, kepala bengkel Nissan Setyabudi Semarang.
Baca Juga: Inilah Ciri-ciri Transmisi Matik Mengalami Overspeed, Harus Diketahui
Editor | : | ARSN |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR