Otoseken.id - Curah hujan yang tinggi di wilayah Jakarta dan sekitarnya sejak hari Jumat (7/10) malam, membuat beberapa titik di beberapa wilayah terendam banjir.
Mobil yang habis terendam banjir ataupun terpaksa menorobos banjir, sebaiknya lakukan penangan lanjut dengan mengecek beberapa komponen yang rawan rusak,
"Mobil habis terendam banjir jika salah penanganannya bisa berakibat fatal," tekan Fajar Rudi, dari bengkel Auto Teknik di Sangiang Tangerang.
Mobil setelah terendam banjir, biar enggak salah penanganan dan berisiko timbul kerusakan fatal, sebaiknya lakukan 4 hal ini:
1. Matikan mesin kendaraan
Menurut Fajar, cara pertama ketika mobil habis terendam banjir jangan sekali-kali menghidupkan mesin, sebab bisa berpotensi mengalami kerusakan pada ECU dan elektrikal lainnya.
"Mobil yang habis terendam banjir jangan langsung hidupkan mesin, berisiko ECU mobil bisa kena, ketika mesin hidup ECU akan bekerja," katanya.
Selain itu, jika air masuk ke dalam ruang pembakaran, ketika menghidupkan mesin berisiko merusak komponen yang ada di dalam mobil, dampak parahnya bisa kena gejala water hammer.
2. Lepas konektor aki mobil
Lepas konektor aki mobil ini untuk meminimalkan terjadinya korsleting.
"Supaya meminimalisir terjadinya korslet, sebaiknya lepas konektor aki, lepas bagian negatif dulu, baru yang positif," ujarnya.
Menurutnya, dengan cara melepas konektor aki, tidak ada komponen elektrikal yang terhubung arus listrik.
"komponen kelistirikan bisa rusak biasanya karena korslet, tapi kalau enggak ada korslet, kemungkinan bisa diselematkan setelah dibongkar dan dibersihkan dari lumpur ya," lanjut Fajar.
3. Periksa Kondisi Oli Mesin dan Oli Transmisi
Langkah selanjutnya periksa kondisi oli mesin dan oli transmisi melalui dipstick oli.
Jika kondisi oli mesin maupun oli transmisi berwarna putih krem atau putih kecoklatan artinya oli sudah terkontaminasi dengan air.
"Air bisa masuk melalui dipstick oli, bagian dipstick oli kan emang enggak begitu rapat, tapi bisa juga melalui saluran udara atau air intake," Katanya.
4. Lakukan Penangan Lebih Lanjut
Fajar menyarankan untuk periksa lebih lanjut ke bengkel menggunakan towing untuk penangan lebih lanjut dan mendeteksi komponen apa saja yang mengalami kerusakan akibat terendam banjir.
Biasanya part yang paling sering kena ketika mobil terendam banjir adalah altenator dan power steering elektrik (EPS).
Jika alternator bermasalah, aki tidak lagi mampu menyuplai listrik untuk kebutuhan mobil, termasuk saat stater.

"EPS banyak yang rusak karena banjir, rata-rata motornya yang rusak," katanya.
Menurutnya, penyebab motor power steering elektrik bisa rusak diakibatkan karat bekas genangan air, terlebih genangan air yang dipenuhi lumpur.
Selain motor EPS, kerusakan juga sering ditemui pada modul EPS, modul EPS biasanya rusak karena terjadi korsleting.
/photo/2022/02/19/indikator-eps-electric-power-st-20220219123141.jpg)
"Modul EPS rusaknya karena korsleting, sifat air kan bisa menghantarkan listrik, makanya saat banjir sebaiknya lepas (konektor) aki supaya tak merusak modul EPS," tambahnya.
Namun motor EPS masih bisa diperbaiki jika korosi tidak terlalu parah.
"Motor EPS kita bongkar, kita semprot hawa panas, semprot juga WD-40 untuk menghilangkan karatnya, tapi ada juga yang udah enggak bisa ketolong, harus ganti" tutup Fajar.
Editor | : | ARSN |
KOMENTAR