Otoseken.id - Pada mobil manual, pengoperasian kopling juga dengan cara menginjak pedal.
Pedal kopling ini yang bertugas untuk melepas dan menyambungkan kopling.
Seringkali untuk mendapatkan posisi pedal kopling yang pas maka pemilik mobil melakukan penyetelan kopling.
Namun, seringkali penyetelan kopling ini tidak pas sehingga menimbulkan masalah.
Ada yang menyetel kopling terlalu rendah dan ada juga yang menyetel kopling terlalu tinggi.
Baca Juga: Ternyata Inilah Kebiasaan yang Bikim Kampas Kopling Mobil Cepat Habis
"Penyetelan kopling yang salah sebenarnya akan berdampak pada masalah di komponen kopling," buka Andrie Cahyadi, owner bengkel X-Boost Station di Harapan Jaya, Bekasi.
"Sebagai contoh bila penyetelan kopling terlalu rendah maka saat pedal kopling diinjak, kampas kopling tidak lepas menyeluruh dari clutch cover," tambahnya.
Hal ini akan menyebabkan kampas kopling terus bergesekan dan cepat mengalami keausan.
Otomatis kemampuan kopling akan cepat menurun.
Pun demikian dengan penyetelan kopling yang terlalu tinggi.
"Penyetelan pedal kopling yang terlalu tinggi akan membuat transfer tenaga mesin ke transmisi menjadi slip karena kampas kopling tidak menempel seluruhnya," sebut Andrie.
Akibat kopling slip ini juga akan membuat kampas kopling menjadi cepat habis.
Maka dari itu ada baiknya penyetelan kopling tidak terlalu rendah dan tidak terlalu tinggi agar menghindari kerusakan pada komponen kopling mobil.
Baca Juga: Beginilah Cara Mengetahui Kampas Kopling Toyota Avanza Sudah Mulai Aus
Editor | : | optimization |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR