Electronic Power Steering, Banyak Keunggulan Meski Boros Listrik Mobil

Taufan Rizaldy Putra - Kamis, 28 Februari 2019 | 17:36 WIB

Ilustrasi power steering (Taufan Rizaldy Putra - )

Otoseken.id - Produsen mobil terus melakukan inovasi dari masa ke masa demi mengurangi konsumsi bahan bakar minyak (BBM).

Dari mulai memperkecil konfigurasi mesin, mereduksi bobot, aplikasi turbocharger, hingga Electric Power Steering merupakan bentuk-bentuk usaha para produsen untuk membuat mobil lebih hemat bahan bakar.

Kronologisnya seperti ini, pada mesin generasi sebelumnya, komponen pengolah tenaga kemudi (power steering) menggunakan putaran mesin untuk memompa sistem hidraulis dan menjadikannya tenaga tambahan ketika setir diputar.

(Baca Juga : Pilihan Ban Pengganti Toyota Avanza, Mulai Dari Rp 440-721 Ribu)

Pendomplengan putaran mesin tersebut tentunya membuat kerja mesin bertambah. Nah dengan dalih ini, para teknisi di industri otomotif menciptakan teknologi Electric Power Steering (EPS).

Auto Bild Indonesia
Ilustrasi modul eps

Komponen elektrikal ini menggantikan sistem pompa hidraulis menjadi sistem berbasis motor elektrik untuk membantu mengolah tenaga untuk memutar kemudi.

Sumber tenaganya adalah tentu saja listrik.

Bahkan, sistem EPS merupakan penyerap listrik terbesar kedua setelah motor starter mesin pada kendaraan.

(Baca Juga : Komstir Yamaha NMAX Masalah? Segini Biaya Berobat di Bengkel Resmi )

Wajar bila mobil modern sekarang kerap menggunakan alternator berdaya listrik besar.

Karenanya menurutnya komponen ini sangat bermusuhan dengan air dan perubahan arus yang tak wajar.

Namun meski demikian, keunggulan EPS pun bertumpuk mulai dari bebas perawatan, umur komponen yang jauh lebih panjang dibanding sistem hidraulis, efisiensi bahan bakar, dan lebih konkretnya, komunikasi yang baik antara kemudi dan roda.

Nah, tentunya sebagai komponen bekerja, EPS pun memiliki kekuatan dan kelemahan dengan aneka keterbatasan dan kelebihannya.

Selanjutnya, Otoseken akan merangkum komponen-komponen utama pada sistem EPS dan potensi kerusakan yang dapat muncul. Simak terus beritanya ya!