TORSI PENGENCANGAN BUSI
Saat mengecangkan busi, tidak boleh sembarangan.
Baca Juga : Biaya Peremajaan Kaki-kaki Low MPV Populer, Cukup Keluar Rp 4 Jutaan
Sebab bila terlalu kencang, bisa merusak drat busi, bahkan drat dudukannya di kepala silinder.
Sebaliknya bila terlalu kendur, dapat menyebabkan kompresi mesin bocor.
Sama hal dengan pengencangan baut atau mur, busi juga punya torsi pengencangan tertentu.
“Beda diameter ulir busi, beda pula torsi pengencangannya,” terang Diko.
Baca Juga : Gejala Ngelitik Nissan Livina Matik, Hati-hati Memilih Bensin dan Oli
Misal busi dengan diameter ulir 18 mm, torsi pengencangan sekitar 35 – 40 Nm.
Sedangkan busi dengan diameter ulir 14 mm, torsi sekitar 25 – 30 Nm, begitu seterusnya.
Lantas bagaimana bila kita tidak punya kunci torsi buat mengencangkan busi?
“Gampang, ada tekniknya. Untuk busi baru dengan diameter ulir 14 – 18 mm, setelah busi mentok diputar pakai tangan, gunakan kunci busi, lalu putar hingga 1/2 – 2/3 putaran (180º-240º)"
Baca Juga : Awas Tertipu Ferguso! Ini Cara Mengetahui Odometer Mobkas Dimanipulasi
"Sementara busi yang telah dipakai dan akan dipasang lagi, cukup diputar 1/12 putaran (30º) saja,” cuap Diko.
Masih kata Diko, teknik ini sudah dibuktikannya sama hasilnya ketika diukur pakai kunci torsi.