Sudah Tahu? Jenis, Bentuk Elektroda, Umur Serta Efek Lupa Ganti Busi

RZ-1 - Rabu, 13 Maret 2019 | 20:00 WIB

Busi Dapat Mempengaruhi Performa (RZ-1 - )

Bentuk U pada elektroda, dikembangkan untuk menyempurnakan pembakaran. 
Sehingga mengoptimalkan kinerja mesin dan menambah efisiensi pemakaian bahan bakar kendaraan.”

Masih kata Joko, alur U pada elektroda netral akan memperbesar bola api yang dihasilkan tanpa harus memperbesar jarak inti elektroda dengan elektroda netral.

“Hal ini mempermudah penyebaran inti bola api, yang selanjutnya akan menambah energi pembakaran,” sebut Joko lagi.

Dengan kata lain, bola api jadi lebih besar tanpa perlu memperbesar jarak elektroda netral terhadap elektroda positif, seperti yang sering dilakukan mekanik pada busi biasa.

Baca Juga : Mobil Terjang Banjir, Ini Enam Kerusakan Yang Bikin Kantong Kering

Menurut Joko, langkah memperbesar jarak elektroda atau celah busi justru memberikan efek kurang baik pada loncatan bola api.

Sementara pada busi NGK yang menganut alur V 90º pada elektroda pusat, fungsi alur V itu untuk mengarahkan percikan listrik ke pinggir aleketroda.

Percikan api ini kemudian menjalar dan merambat jauh dari busi, sehingga makin meningkatkan penyebaran nyala api saat proses pembakaran.

Sasaran yang dituju keduanya sama, yakni menyempurnakan pembakaran, sehingga performa mesin lebih optimal dan efisien.

Baca Juga : Fungsi Engine Mounting Pada Mobil Seken, Ibarat Bantal Buat Bobo

MASA PENGGANTIAN BUSI

Sumber NGK
Masa penggantian busi

Perlu diketahui terlebih dulu, tugas busi adalah menghasilkan percikan listrik di ruang bakar.

“Bukan api loh, tapi percikan listrik,” jelas Diko.

Masih kata Diko, kerja busi ini akan terjaga kemampuannya, bila 3 elemen terpenuhi.

Tiga elemen yang dimaksud yaitu pencampuran bahan bakar dengan udara terjadi secara ideal (good air fuel mixture), timing kerja busi dalam menghasilkan kualitas percikan listrik berlangsung tepat (good spark), serta ruang bakar dalam kondisi sehat (kompresi baik).

Baca Juga : Pahami Betul Konstruksi dan Kode Bohlam Biar Nggak Salah Pasang

Dengan kata lain, bila 3 elemen tadi terpenuhi, akan menghasilkan pembakaran optimal (good combusition).

Sehingga performa mesin bakal berada dalam kondisi puncak.

Sebaliknya, bila ada salah satu saja elemen yang tidak terpenuhi, bisa dipastikan performa mesin akan drop.

Dalam kondisi semua elemen tadi normal, pemakaian busi itu ada umur pakai efektif.

Baca Juga : Glass Scrub dan Coating, Jurus Jitu Tumpas Jamur di Kaca Depan Mobil

Kalau masih menyimpan buku servis manual mobil, di sana jelas tertera kapan kita dianjurkan ganti busi.

Contohnya pada kebanyakan low MPV kayak Suzuki Ertiga, Toyota Avanza – Daihatsu Xenia, Honda Mobilio dan sebagainya, rata-rata dianjurkan mengganti busi setiap 20.000 km, atau setiap dua kali servis rutin (ganti oli dan sebagainya).

“Masa penggantian tersebut untuk busi berbahan nikel atau yang tanpa menggunakan logam mulia"

"Tentunya itu berdasarkan riset APM yang bersangkutan, bahwa jarak pemakaian kendaraan segitu lah kinerja mesin masih berada dalam kondisi optimal."

Baca Juga : Suara Bletak Kopel dan Gardan Dengung, Ciri Mobil Pernah Terendam

"Lebih dari itu, akan terjadi penurunan performa,” terang Diko di kantornya di kawasan Ciracas, Jakarta Timur.

Hal itu juga diamini oleh produsen busi merek Denso.

“Selain riset dari APM, waktu tempuh itu juga berdasarkan riset dari produsen busi, sama-sama saling kasih masukan,” bilang Tommy Rizky Nugroho, Marketing Communications PT Denso Sales Indonesia.

Tapi, bila sebelum jarak tempuh itu didapati elektroda busi mengalami korosi atau ‘termakan’, sangat dianjurkan segera diganti.

Baca Juga : Lampu Belakang Pecah, Cukup Perbaiki Dengan Lembar Mika, Tak Perlu Ganti Baru

“Parameter penggantian kalau dari NGK ada dua. Yaitu pertama jarak pemakaian, kedua tingkat kerusakan elektroda. Tinggal dilihat mana yang duluan,” wanti Diko.

Berbeda bila menggunakan busi dengan material logam mulia seperti platinum atau iridium.

Bahkan pada beberapa merek, ada pula yang menggunakan material perak dan emas.

“Umumnya masa pakai busi bermaterial logam mulia, lebih lama dari yang non logam mulia"

Baca Juga : Wajib Injak Pedal Rem Sebelum Mobil Matik Berjalan, Ada Alasannya Nih

"Produk NGK yang logam mulia tunggal, sengaja kami tidak cantumkan masa pakainya, karena hasilnya bervariasi"

"Sebab tingkat kerusakan elektroda bisa saja sama dengan busi biasa, atau lebih lama. Sedangkan yang logam mulia ganda, bisa sampai 100.000 kilometer,” imbuhnya lagi.

EFEK BILA BUSI TIDAK DIGANTI

Mungkin banyak yang bertanya, apa efeknya bila busi tidak diganti sesuai anjuran pabrik?

Baca Juga : Rangkuman Komponen Electric Power Steering Dan Penyakit-penyakitnya

“Kalau ada yang mengatakan mobilnya 5 tahun gak ganti busi, tapi mesin bisa tetap hidup, memang betul bisa tetap hidup"

"Karena selama busi masih ada elektrodanya dan memercik listrik, mesin bisa tetap hidup.
 Namun bisa saya pastikan performanya sudah enggak sehat lagi,” yakin Diko.

Sumber NGK
Efek bila tidak ganti

“Karena kemampuan busi dalam memercikkan listrik sudah tidak maksimal lagi. Sehingga berdampak pembakaran dalam ruang bakar jadi tidak sempurna"

"Efeknya, bisa menyebabkan idle mesin gak stabil, kemampuan akselerasi menurun, boros bahan bakar, bahkan kadang mesin jadi susah distart,” tukas Diko.

Baca Juga : Lampu Depan Mobil Anda Mulai Meredup, Cek Tiga Bagian Ini

Selain itu, seiring pemakaian, material elektroda kelamaan akan tergerus oleh suhu tinggi dalam ruang bakar.

Sehingga menciptakan gap atau celah busi berlebih.

Kondisi ini bisa membuat pembakaran di ruang bakar jadi kurang sempurna.

NODA KORONA

Sumber NGK
Noda Korona

Sumber NGK
Lucutan Korona

Saat pemeriksaan busi, sering didapati ada noda cokelat melingkar pada keramik atau insulator busi di bagian caulked dekat metal shell-nya.

Baca Juga : Mempercantik Tampilan Mobkas Dengan Memangkas Per, Apa Saja Risikonya?

Sering kali oleh mekanik hal itu diklaim sebagai kebocoran kompresi.

“Bukan, itu adalah noda korona. Noda ini hasil dari partikel oli yang tersuspensi di udara yang melekat di bagian insulator, disebabkan tegangan tinggi"

"Itu tidak mempengaruhi kinerja busi, selama busi masih dalam masa pakai ideal dan tidak ada kerusakan pada elektroda,” sebut Diko.