Otoseken.id - Aki atau accu mobil berperan penting di sistem kelistrikan mobil.
Berfungsi untuk memasok tegangan listrik ke semua komponen di dalam mobil, termasuk juga pengapian.
Tegangan listrik aki ini juga akan terus diisi lagi oleh komponen bernama alternator.
Namun, ada kalanya aki akan mengalami overcharge.
Baca Juga: Hasil Uji Emisi Mobil Berumur 10 Tahun Lebih, Lolos Pembatasan Usia?
Overcharge ini yakni kondisi bahwa aki mendapatkan tegangan listrik berlebihan dari alternator.
Kapasitas voltase dan kapasitas ampere yang diterima aki akan berlebihan.
Kondisi ini akan sangat berbahaya bagi aki itu sendiri.
"Biasanya itu mengindikasikan alternator mengalami masalah, jadi tegangan yang diterima diatas angka yang sudah ditentukan," ucap Didi Ahadi selaku Technical Service Toyota-Astra Motor kepada GridOto.com.
Karena bersumber dari alternator, maka ada baiknya alternator dilakukan pengecekan ulang.
Baca Juga: Sedan Eropa Mercedes-Benz C 230, Mesin Mengecil Tapi Tenaga Membesar
Kerusakan alternator bisa jadi karena terjadinya korsleting di sistem alternator atau cut off atau IC regulator bermasalah.
Alternator yang sudah mengalami kerusakan cara paling mudahnya bisa dilihat di panel dasboard berlogo aki.
"Untuk mobil sekarang bila ada malfungsi atau kelainan di sistem kelistikan terutama aki atau alternator bisa dilihat dari berkedipnya logo aki di panel meter," tambahnya.
Selain itu, dari fisik aki pun bisa sangat terlihat.
Aki yang mengalami overcharge secara fisik akan menggelembung.
Hal ini karena setiap sel baterai pada bagian pelat positiff akan mendapatkan tekanan yang diakibatkan oleh suhu yang tinggi selama terjadinya proses overcharging.
Overcharge yang didiamkan terus menerus akan membuat aki mobil cepat soak.