Carbon Cleaner Tipe Foam Aman Buat Jeroan Mesin? Ini Sebabnya

Arseen - Sabtu, 5 Oktober 2019 | 16:30 WIB

carbon cleaner model foam atau busa (Arseen - )

Otoseken.id - Banyak cairan pembersih ruang bakar dijual di pasaran, istilah carbon cleaner.

Di pasaran, ada 2 jenis yang beredar yaitu tipe cairan dan foam atau busa.

Masing-masing pembersih mesin carbon cleaner ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Ada sebagian bengkel yang mengatakan bahwa carbon cleaner berbahan foam atau busa dirasa lebih aman bagi komponen mesin seperti piston, silinder atau klep dibanding carbon cleaner tipe cairan.

Isal/GridOto.com
Ilustrasi cairan carbon cleaner

Baca Juga: Sering Servis Pakai Metode Carbon Cleaner? Ternyata Ada Efek Buruknya

"Untuk carbon cleaner tipe foam tidak begitu keras seperti pada carbon cleaner tipe cairan, jadi penggunaan carbon cleaner tipe foam tidak begitu merusak mesin. Sedangkan untuk tipe cairan apalagi yang kualitasnya kurang bagus bisa merusak komponen yang terbuat dari besi" ucap Sugiyanto atau akrab disapa Ugie pemilik bengkel Auto Clinic.

Menurut Ugie, carbon cleaner jenis cairan biasanya memiliki kandungan kimia zat asam yang lebih keras dibanding tipe foam.

Zat asam ini bertugas untuk membersihkan dan menggangkat kerak karbon.

Terlalu kerasnya zat asam yang terkandung pada cairan carbon cleaner akan berdampak buruk bagi komponen yang terbuat dari besi seperti piston, ring piston, dinding silinder sampai klep.

Apalagi kalau cairan carbon cleaner yang dipakai kurang bagus.

Ryan/gridoto.com
Ilustrasi Kondisi ruang bakar

Baca Juga: Begini Cara Yang Benar Memakai Cairan Pembersih Jeroan Mesin, Carbon Cleaner

Untuk carbon cleaner tipe foam atau busa kandungan zat asam dan kimia lainnya tidak terlalu keras sehingga aman untuk komponen mesin.

"Untuk tipe foam seperti Blue Chem memiliki kandungan zat asam yang tidak terlalu keras sehingga tidak begitu merusak komponen yang terbuat dari besi," ucap Hendra, Direktur PT Trioline Agung Perkasa selaku distributor Blue Chem.

Sebagaimana diketahui, kandungan zat asam yang terlalu keras akan membuat beberapa komponen lama kelamaan berkarat atau korosif.

Lapisan pada komponen besi ini akan terkikis oleh zat asam tersebut.

Bukan tidak mungkin, lama-kelamaan akan membuat komponen di dalam mesin bermasalah.