Informasi awal karena terkena ranjau paku, namun setelah dicek oleh pihak Jasa Marga ternyata karena jalan berlubang.
"Insiden pecah ban disebabkan karena adanya pengelupasan pengerasan aspal jalan pada lajur ramp dari arah PIK menuju Pluit di KM 25+200 B tol Prof. DR. Ir. Soedijatmo layang," jelas Irra Susiyanti, (4/2/20).
"Penyebabnya, akibat curah hujan yang tinggi," kata Irra.
Sementara, Kepala Induk PJR Polda Metro Jaya, AKP Mulyono menyebut hal itu disebabkan aspal jalan 'menganga' atau berlubang yang tergenang air, bukan karena ranjau paku.
"Bukan (ranjau paku), enggak ada. Saya ini muterin dari pagi enggak nemu ranjau paku, tidak ada," kata Mulyono.
"Saya pastikan tidak ada ranjau paku. Yang kami temukan adalah jalan yang berlubang dan tergenang air, sehingga orang yang lewat situ menghantam lubang ini," tegasnya.
(Baca Juga: Tips Beli Mobil Bekas, Ini Ciri-ciri Yang Pernah Terendam Banjir)
"Lubang sedalam 6-7 cm tapi bentuknya miring dan dan kita lihat ada pecahan batu-batu tajam itu," sebutnya.