Otoseken.id - Toyota Great Corolla merupakan Corolla generasi ketujuh yang menggantikan era keemasan Corolla Twincam generasi keenam.
Greco atau Great Corolla juga populer di era tahun 90-an, sedan asal Jepang ini memiliki fitur yang lengkap di zamannya.
Fitur power window, spion elektrik yang bisa retrack, tilt steering, pengaturan cahaya panel instrumen sudah menjadi fitur standar.
Begitupun pada pengaturan arah semburan AC yang lengkap sampai ke arah kaki, ventilasi udara, bahkan rear dan front defogger sudah tersemat.
(Baca Juga: Naksir Toyota Great Corolla 1.6 SE.G, Periksa 5 Bagian Ini Dulu)
Panel instrumen, memang berkesan sederhana model jarum analog, namun bekerja secara elektronik.
Di sektor dapur pacu, mesin 4AF-E 4 silinder DOHC 16 katup ini dapat menghasilkan tenaga 115 dk di 6.000 rpm, dan Torsi 147 Nm di 4.800.
Sementara untuk sistem aliran bahan bakarnya sudah menggunakan EFI atau Electronic Fuel Injection.
Hadir dalam 2 pilihan transmisi, yakni manual 5 percepatan dan otomatis 4 percepatan.
(Baca Juga: Toyota Great Corolla 1.6 SE.G, Mobil Kolektor Harganya Fantastis)
Untuk urusan Handling, Toyota Great Corolla menggunakan suspensi Independan McPherson strut dan pegas koil dan stabiliser untuk suspendi depan.
Sementara suspensi belakang yang juga independen, menggunakan McPherson strut, dual-link, pegaskoil dan stabiliser.
Lalu bagaimana dengan akselerasi Great Corolla 1.6 ini? tim OTOMOTIF sudah melakukan tes dan dipublikasikan di tabloid OTOMOTIF NO. 38/I pada tahun 1992 lalu.\
Mesin bertenaga 115 dk/6.000 rpm cukup responsif dan bisa diandalkan. Malah dalam kondisi standar, tarikan awalnya besar sekali. Dan ini dibuktikan dengan seringnya terjadi gejala spin saat tes akselerasi.
(Baca Juga: Corolla Altis Minta Ganti Power Steering Elektrik, Harganya Lebih Mahal dari Camry)
Perhitungan perbandingan gigi juga bagus. Buktinya, pada gigi 5, dengan putaran 1.000 rpm dan kecepatan 30 km/jam, mesin tetap bekerja baik. Tidak ada gejala ndut-ndutan.
Namun khusus untuk gigi 5 ini, tenaga mesin baru terasa benar-benar halus pada 2.000 rpm atau kecepatan 55 km/jam.
Untuk 0 - 100 km/jam ditempuh dalam waktu 12,16 detik. Ini pun diawali dengan gejala spin, sehingga mobil baru bergerak setelah 0,2 detik.
Kemampuan ini didukung penuh oleh mesin yang dengan cepat menaikkan putaran. Karena itu jangan heran, untuk 0 - 400 meter, ditempuh 13,5 detik 120,5 km/jam.
Lantas konsumsi bensin, paling boros saat tes dalam kota dan di sirkuit Ancol, yakni 9,0 km/liter. Sedangkan paling irit untuk luar kota di angka 13,3 km/liter.