Kenali Penyebab Ban Mobil Bekas Retak Rambut, Jangan Asal Tuduh Kadaluarsa

ARSN,Ryan Fasha - Jumat, 20 Maret 2020 | 08:06 WIB

Ilutrasi dinding ban mobil (ARSN,Ryan Fasha - )

Otoseken.idPemilik mobil bekas harus selalu perhatikan kondisi ban dengan baik.

Yang diperhatikan gak hanya telapak ban, tapi juga kondisi dinding ban.

Sering ditemui kondisi dinding ban mobil yang mengalami retakan halus.

Retakan kecil ini biasa disebut retak rambut yang hanya bisa dilihat bila diperhatikan lebih dekat.

Lalu apa penyebab terjadinya retak rambut pada dinding ban?

Baca Juga: Pilih Ban Mobil yang Nyaman dan Aman, Perhatikan Juga Kode Bannya

Saat GridOto.com berbincang dengan Bambang Hermanu Hadi, Manager Training and Product Knowledge PT Sumi Rubber Indonesia selaku produsen ban Dunlop di Indonesia, dirinya menjelaskan bahwa retak rambut itu terjadi karena adanya bahan kimia yang menempel di dinding ban.

"Bahan kimia dari semir ban yang terus menerus digunakan bisa membuat retakan muncul pada dinding ban," buka Bambang.

 

"Karena bahan semir ban itu ada yang silicone based, nah bahan ini yang berbahaya dengan kompon ban," tambahnya.

Bahan silikon ini biasa digunakan untuk campuran bahan semir ban dan bisa membuat kilap pada ban lebih lama.

Jadi silikon semir ban akan menarik kandungan wax di dalam kompon ban.

Semir ban mobil berlebihan bisa merusak sticker bodi mobil karena cipratan

Baca Juga: Penyebab Ban Mobil Bekas Berumur Singkat, Alur Ban Banyak Batu Krikil

"Sebenarnya wax pada kompon ban ini yang mencegah ban dari retak rambut," sebutnya lagi.

Saat semir ban yang mengandung silikon ini diaplikasikan, maka wax pada kompon ban sedikit demi sedikit akan menguap.

"Jadi bukan karena umur ban juga, namun karena pemberian semir ban yang salah dan terus menerus," tutup Bambang.

3 Penyebab Ban Mobil Bekas Habis Atau Botak Tidak Merata, Bikin Bahaya!

Otoseken.id Di mobil bekas, sokbreker dan ban jadi komponen penting di kaki-kaki.

Sokbreker berfungsi sebagai meredam guncangan saat mobil melewati jalan yang tidak rata.

Seiring usia pemakaian dan macam-macam jalan yang dilalui, kemampuan peredam sokbreker akan berkurang.

Nah, kerusakan yang disebabkan dari sokbreker dapat berimbas ke ban mobil yang kemakan atau aus secara tidak merata.

Dok. Auto Bild Indonesia
Ilustrasi ban mobil

Baca Juga: Pilih Ban Mobil yang Nyaman dan Aman, Perhatikan Juga Kode Bannya

"Keausan ban yang enggak rata, lebih memakan ban bagian luar, kemungkinan besar ada kerusakan di sokbrekernya," kata Ujang dari bengkel spesialis sokbreker Fajar Auto, Pasar Mobil Kemayoran, Jakarta Pusat.

Jika ada kebocoran oli di sokbreker, diindikasikan seal yang sudah aus, dan juga periksa apakah fisik masih bagus dalam arti tidak ada yang baret ataupun penyok.

Selain tanda-tanda secara fisik, sokbreker yang rusak dapat dirasakan dari bantingan mobil yang terasa lebih keras akibat piston dari sokbreker yang tidak bekerja secara maksimal.

"Sokbreker yang sudah rusak kinerja pistonnya tidak maksimal, akibatnya saat di jalan tidak rata, sokbreker kurang meredam guncangan," katanya.

Kerusakan sokbreker juga ditandai dengan bunyi-bunyi di bagian kaki-kaki diiringi suara jedug seperti mentok.

Baca Juga: Cara Mudah Bedakan Ban Mobil Jenis Bias Atau Radial, Cuma Lihat Ini

Selain dari sokbreker, keausan ban yang tidak merata juga disebabkan karena mobil tidak pernah di spooring dan balancing.

Tekanan angin yang tidak ideal pun juga bisa jadi penyebabnya, seperti kelebihan atau kekurangan tekanan angin.

Nah tekanan angin yang ideal sudah dianjurkan dari pabrikan mobil, Anda dapat melihat tekanan angin yang ideal di stiker atau plat besi yang terletak di pilar B bawah bagian pengemudi.