Otoseken.id - Setiap pemilik mobil punya kebiasaan saat menutup kap mesin mobil.
Sebagian ada yang menutup kap mesin dengan cara dijatuhkan.
Sebagian yang lain menutup kap mesin dengan cara diturunkan lalu ditekan.
Sebetulnya bagaimana cara yang paling tepat untuk menutup kap mesin mobil?
Baca Juga: Perhatikan Bagian Ini Saat Meminang Mobil Bekas Berumur 10 Tahun Lebih
Untuk menjawabnya, GridOto.com bertanya kepada Samsudin, National Technical Advisor Astra Peugeot (8/4).
“Pada intinya sama saja, mau ditekan atau dijatuhkan, yang penting fungsi lock pada kap mesin bekerja,” buka Samsudin.
Namun, perlu juga kita perhatikan untuk tidak menjatuhkan kap mesin dari posisi yang terlalu tinggi.
Hal tersebut lama-kelamaan dapat merusak sistem penguncian kap mesin, terutama pada bagian pengait yang terdapat di kap mesin.
(Baca Juga: Tips Membersihkan Engsel Kap Mesin, Bagasi, dan Kap Mesin Mobil)
Untuk metode menutup dengan menjatuhkan, Samsudin menyarankan untuk menutup pada ketinggian kurang lebih 20 cm.
Selain itu, Samsudin juga menjelaskan, untuk kap mesin yang menggunakan sistem penahan gas atau gas struts, kap dapat ditutup dengan cara ditarik seperti pintu tailgate biasa.
“Kemudian jika sudah dekat dengan jarak yang tadi, bisa ditutup dengan cara dilepas atau diletakkan dan ditekan,” pungkas Samsudin.
Trik Ganti Ban Mobil Bekas, Wajib Dipasang di Belakang? Ini Penjelasannya
Otoseken.id - Buat pemilik mobil bekas yang ingin ganti ban, setidaknya minimal sepasang (dua buah).
Cukup menjadi banyak pertanyaan saat pemasangan ban, kondisi yang masih bagus harus di sumbu roda depan atau belakang, juga di roda penggerak atau yang berbelok.
Wibowo Santosa, pemilik bengkel spesialis Permaisuri Ban menjelaskan posisi ban mobil yang kondisinya masih bagus.
"Wajib hukumnya ban yang masih bagus dipasang di belakang, apapun jenis roda penggerak mobilnya" tegas Wibowo kepada GridOto.com.
Baca Juga: Ngoprek Santuy Cegah Cat Putih Mobil Bekas Jadi Kuning, Gampang Kok
Menurut Wibowo, ban belakang merupakan bagian yang tidak memiliki kendali ketika mobil sedang melakukan manuver.
Ban belakang sepenuhnya mengandalkan daya cengkeram tapak ban untuk menopang distribusi beban dan gaya inersia yang dihasilkan manuver mobil.
"Kalau alur ban belakang sudah tipis dan dipakai untuk bermanuver terutama di jalan licin, bisa dipastikan langsung mengalami oversteer karena tidak ada kendalinya," jelas Wibowo.
Berbeda dengan ban depan yang memiliki fungsi steering, bisa menoleransi kondisi alur tapak ban yang lebih tipis dari ban belakang.
Baca Juga: Ngoprek Santuy di Rumah, Trik Cek Busi Mobil Bekas Sendiri, Ini Caranya
"Waktu ban depan slip, masih bisa dikoreksi dengan mengatur arah ban menyesuaikan laju mobil sampai mendapatkan grip kembali," terang Wibowo.
Sedangkan ban belakang yang memiliki grip baik akan meminimalisir gaya slip dari ban depan untuk tetap mendapatkan kontrol laju mobil.