Ini Efek Kaca Film Mobil Bekas Terlalu Gelap, Banyak Yang Salah Kaprah

ARSN - Kamis, 16 April 2020 | 19:38 WIB

Ilustrasi. Penggunaan Kaca Film Mobil Wajib Memerhatikan Visibilitas Pengemudi yang Menyeluruh. (ARSN - )

Otoseken.idDi pasaran, kaca film mobil memiliki varian tingkat kegelapan.

Tidak sedikit pemilik mobil yang merasa lebih nyaman menggunakan kaca film dengan tingkat kegelapan yang cukup tinggi.

Pemasangan kaca film mobil tentu harus diperhatikan, jangan sampai memicu bahaya.

Pemasangan kaca film yang terlalu gelap justru harus dihindari.

 

Baca Juga: Efek Virus Corona, Harga Mobil Bekas Anjlok, Waktunya Beli Mobil Seken?

"Kalau terlalu gelap malah menyulitkan orang mengeudi karena visibilitas berkurang, terutama saat berkendara di malam hari," buka Adrianto Sugiarto Wiyono, intruktur Indonesia Defensive Driving Center (IDDC) kepada GridOto.com.

Adrianto menekankan, pengemudi wajib bisa menguasai area pandang 360 derajat agar dari dalam terhadap area sekitar mobil.

Kondisi ini penting karena pengemudi harus mampu merespon apa yang terjadi dan mampu mengantisipasinya dengan kemampuan visibilitas yang baik.

"Penggunaan kaca film yang tidak terlalu gelap juga membantu kendaraan lain di belakang bisa melihat apa yang terjadi di depan, kemampuan respon dan antisipasinya bisa sama," terang Adrianto.

Adrianto juga tidak bisa membenarkan penggunaan kaca film yang gelap untuk menambah keamanan barang karena bisa memanfaatkan kompartemen penyimpanan tertutup atau partisi untuk menutup barang bawaan.

"Begitu juga alasan privasi, mobil bukan tempat untuk melakukan suatu hal atau memerlukan situasi yang sangat personal mengingat sebagian besar bagian mobil itu kaca," lanjut Adrianto.

Adrianto menyarankan, meski belum tertulis secara resmi undang-undang penggunaan tingkat kegelapan kaca film, sebaiknya tingkat kegelapan cukup berkisar di antara 30% hingga 60%.

Baca Juga: Kuras Air Wiper Mobil Bekas, Apakah Perlu? Simak Penjelasannya

 

Trik Ganti Ban Mobil Bekas, Wajib Dipasang di Belakang? Ini Penjelasannya

Ban Oem alternatif harga ebih hemat dari Permaisuri Ban

Otoseken.id - Buat pemilik mobil bekas yang ingin ganti ban, setidaknya minimal sepasang (dua buah).

Cukup menjadi banyak pertanyaan saat pemasangan ban, kondisi yang masih bagus harus di sumbu roda depan atau belakang, juga di roda penggerak atau yang berbelok.

Wibowo Santosa, pemilik bengkel spesialis Permaisuri Ban menjelaskan posisi ban mobil yang kondisinya masih bagus.

"Wajib hukumnya ban yang masih bagus dipasang di belakang, apapun jenis roda penggerak mobilnya" tegas Wibowo kepada GridOto.com.

Baca Juga: Ngoprek Santuy Cegah Cat Putih Mobil Bekas Jadi Kuning, Gampang Kok

Menurut Wibowo, ban belakang merupakan bagian yang tidak memiliki kendali ketika mobil sedang melakukan manuver.

Ban belakang sepenuhnya mengandalkan daya cengkeram tapak ban untuk menopang distribusi beban dan gaya inersia yang dihasilkan manuver mobil.

"Kalau alur ban belakang sudah tipis dan dipakai untuk bermanuver terutama di jalan licin, bisa dipastikan langsung mengalami oversteer karena tidak ada kendalinya," jelas Wibowo.

Berbeda dengan ban depan yang memiliki fungsi steering, bisa menoleransi kondisi alur tapak ban yang lebih tipis dari ban belakang.

Baca Juga: Ngoprek Santuy di Rumah, Trik Cek Busi Mobil Bekas Sendiri, Ini Caranya

"Waktu ban depan slip, masih bisa dikoreksi dengan mengatur arah ban menyesuaikan laju mobil sampai mendapatkan grip kembali," terang Wibowo.

Sedangkan ban belakang yang memiliki grip baik akan meminimalisir gaya slip dari ban depan untuk tetap mendapatkan kontrol laju mobil.