Pilihan Motor Bekas 250 CC Non Ninja dan R25, Termurah Rp 20 Jutaan

Harry,ARSN - Senin, 20 April 2020 | 15:10 WIB

Ilustrasi motor bekas (Harry,ARSN - )

Otoseken.id - Ngomongin motor sport 250 cc, pasti pikirannya Kawasaki Ninja 250, Yamaha YZF-R25 atau Honda CBR250RR.

Pasalnya, ketiga motor tersebut dominan dipasaran, termasuk juga untuk motor bekasnya sob.

Tetapi jika ingin motor 250 cc yang anti mainstream supaya enggak terlihat pasaran, ada beberapa pilihan kok sob.

Baca Juga: Daftar Terbaru Motor Matik Seken Rp 5 Jutaan, Honda Vario, BeAT Hingga Mio

Seperti yang terlihat di showroom Jakarta Motorsport (JM) kawasan Gading Serpong, Tangerang-Banten nih, mereka punya motor 250 cc yang anti mainstream.

"Ada KTM Duke 250 dan RC 250, ini termasuk jarang ada juga sih dipasaran motor bekasnya," buka Ridwan, owner JM beberapa waktu lalu.

Soal harga, untuk KTM Duke 250 yang berjenis naked bike, dibanderol Rp 29 jutaan dengan odometer yang masih rendah 2.000an km saja. 

"Buat Duke 250, ini cocok buat yang mau coba 250 cc dengan low budget," sambung Ridwan. Sedangkan KTM RC250 yang berjenis full fairing dijual Rp 35,5 juta. 

Pilihan buat yang ogah motor sport, bisa jajal skutik gambot Suzuki Skywave 250 yang berstatus CBU Jepang, yang dijual Rp 89 juta.

Rianto/Gridoto.com
Suzuki Skywave 250 di Jakarta Motorsport

Baca Juga: Deteksi Busi Motor Bekas Lemes, Kondisi Begini Segera Ganti

Tapi kalau kalian terlanjur suka dengan nama Ninja, bisa coba Kawasaki Ninja 250SL yang dijual Rp 27,9 juta untuk rakitan tahun 2017.

Kan ini Ninja juga? Eits, iya memang, tapi spesifikasinya beda, yang ini satu silinder DOHC 8 katup, dan harganya juga lebih bersahabat loh.

Jadi kalian tertarik yang mana nih?

Jakarta Motorsport Cideng
Jl. Cideng Timur No.5, Gambir
Jakarta Pusat (087884804999)

Jakarta Motorsport Gading Serpong
Ruko Mendrisio 1 Blok C1 No 21-22
Serpong, Tangerang-Banten (0812843620870)

Deteksi Busi Motor Bekas Lemes, Kondisi Begini Segera Ganti

Otoseken.id - Mendeteksi busi motor yang sudah lemes ada beberapa cara.

Pertama, bisa dilihat dari capaian kilometer saat busi motor digunakan.

Biasanya pabrikan motor dan busi sepakat untuk menyarankan pergantian busi pada 6.000 Km.

Isal/GridOto.com
Kondisi busi motor minta diganti

Nah, cara kedua bisa dilihat dari kondisi fisik busi motor.

Baca Juga: Efek Pandemi Virus Corona, Harga Motor Bekas Turun Drastis di Pasaran?

“Bisa dilihat dari kondisi elektroda pusat (centre) dan posisi elektroda ground-nya,” buka Diko Octaviano, selaku Technical Support PT NGK Busi Indonesia pada saat sesi tanya jawab Instagram Live NGK Indonesia Kamis (09/04/2020).

Seiring pemakaian elektroda pusat atau center semakin lama semakin menipis.

“Efeknya gap atau celah antara elektroda pusat dengan groundnya semakin jauh. Misalnya awalnya 0,8 mm,” jelas Diko saat menjawab pertanyaan di Instagram Live NGK Indonesia.

 

“Seiring pemakaian gap atau celah pada busi bisa bertambah lebar jadi 0,9 mm bahkan 1,0 mm,” wanti Diko.

Baca Juga: Ngoprek Santuy di Rumah, Cek Minyak Rem Motor Bekas, Wajib Ganti Kalau Begini

Jangan dianggap sepele jika gap atau celah antara elektroda pusat dengan groundnya semakin jauh.

“Efeknya titik api semakin enggak fokus dan titik pusat pembakaran jadi enggak efisien,” kata Diko.

Isal/GridOto.com
Bagian pada busi motor yang minta diganti

“Kondisi busi seperti ini yang mengharuskan busi motor harus diganti,” pungkas Diko.

Kalau kondisi elektroda pada busi sudah jelek, efeknya percikan yang dihasilkan busi juga enggak fokus.

Baca Juga: Oli Mesin Motor Bekas Bocor Tenaga Loyo, Tanda Part Mesin Ini Rusak

Efeknya proses pembakaran pada mesin motor jadi enggak maksimal sehingga tarikan motor jadi enggak enak.

Bahkan kalau sudah parah, mesin motor jadi mati mendadak dan susah nyala saat pagi hari.

Makanya kalau kalian menemukan kondisi celah elektroda pusat dengan ground-nya sudah terlalu jauh, segera diganti.