Otoseken.id - PT Nissan Motor Indonesia (NMI) selaku agen pemegang merek menghadirkan Datsun Go dan Go+ Panca pada tahun 2014 lalu.
Datsun Go+ Panca hadir sebagai mobil jenis Low MPV di Segmen LCGC (Low Cost Green Car) yang murah dan irit bahan bakar.
Datsun Go+ juga pada saat itu merupakan pelopor LCGC 3 baris berkapasitas 7 penumpang pertama di Indonesia sebelum Toyota Calya dan Daihatsu Sigra muncul.
Namun sayangnya, sejak Januari 2020 lalu, Nissan Motor Indonesia menghentikan produksi seluruh line-up Datsun.
Baca Juga: Pilihan LCGC 7-Seater Seken Tahun Muda, Toyota Calya, Sigra, Datsun, Mulai Rp 90 Jutaan
Jika kita mengenang pada awal peluncurannya, Datsun Go+ menawarkan 5 tipe, D,A, A Option, T dan T Option.
Tipe T merupakan tipe tertinggi kedua di bawah T Option.
Dari sisi eksterior, Datsun Go+ Panca tipe T dilengkapi dengan wheel dop yang membedakan dengan tipe di bawahnya.
Perbedaan paling siginikan berada di dalam kabin, tidak ada head unit di sana, tapi digantikan dengan mobile docking di dasbor.
Mobile docking ini memberikan kemudahan akses ke gadget yang terhubung pada sistem audio mobil.
Setir pun jauh lebih enteng dibanding dengan tipe D,A dan A Option karena sudah dilengkapi dengan electric power steering.
Kabar baiknya, LCGC 7 seater ini sedah dilengkapi MID (Multi Information Display) untuk memantau konsumsi bahan bakar, jarak tempuhm sekaligus putaran mesin (RPM).
Melirik dapur pacu LCGC 7 seater pertama ini tidak ada perbedaan, mengadopsi mesin 3 silinder segaris berkapsitas 1.200 cc, yang masih keluarga dengan Nissan March.
Hanya saja pada Datsun Go+ Panca sudah dilakukan kalibrasi total yang disesuiakan dengan dimensi dan berat mobil.
Mesin Datsun Go+ Panca mampu menghasilkan tenaga 68 dk, saat melaju di kecepatan 30 Km/jam, putaranmesin sudah meraung hingga 4.000 rpm.