Otoseken.id - Pada generasi pertama Nissan X-Trail generasi pertama masih menggunakan transmisi matik konvensional. Barulah X-Trail generasi kedua dilengkapi transmisi matik CVT hasil pengembangan Nissan.
Transmisi matik CVT (Continuously Variable Transmission) memiliki kelebihan dalam hal mentransfer tenaga mesin yang lebih lembut.
Berbeda pada matik konvensional, transmisi CVT Tanpa ada perpindahan gigi, entakan tidak terjadi. Tapi kesan sporty tidak hadir, lantaran putaran mesin cenderung konstan.
Mengakali hal tersebut, fitur Xtronix 6-speed disediakan Nissan untuk memenuhi kebutuhan tersebut dan fitur ini menjadi pengembangan CVT generasi ketiga di Nissan.
Baca Juga: Naksir Nissan X-Trail 2.0 Xtronic CVT Generasi Kedua? Yuk Intip Performanya
Lalu apa yang menjadikan X-Tronic CVT dari Nissan disebut teknologi pintar?
Jawaban atas pertanyaan tentang julukan ‘pintar’ pada transmisi Nissan ini, terletak pada kemampuan ECU X-Trail terbaru untuk menyesuaikan programnya dengan 1.000 karakter mengemudi berbeda.
Jika Anda terbiasa membawa mobil secara halus, program komputer akan menyesuaikan dengan sendirinya.
Namun bila Anda hendak mengubah karakter mengemudi menjadi agresif, komputer pun dapat langsung menyesuaikan dalam waktu cukup singkat.
Hal berkat penggunaan throttle by wire pada XTrail generasi kedua ini tanpa lagi menggunakan kabel gas mekanis, hubungan pedal gas dengan throttle digantikan perannya oleh sistem elektronik yang diatur oleh komputer.
Baca Juga: Daftar Harga Mobil Bekas Rp 80 Jutaan, Toyota Avanza, X-trail, Focus Hingga Xenia
Perpaduan data yang diperoleh dari throttle position sensor, pedal gas, dan transmisi CVT, akan diolah oleh komputer untuk membentuk beragam karakter berkendara.
ECU akan merekam pola berkendara halus bila pengemudi sering hanya sedikit menekan pedal gas ketika berkendara.
Kemudian throttle pun akan menyesuaikan sudut bukaannya, dan transmisi ikut memberi peran untuk membuat perbandingan diameter puli yang sesuai di transmisi.
Sedangkan di jalan menanjak, mesin pun akan berputar dalam kecepatan sedang sehingga tenaga dapat langsung dikail ketika pengemudi hendak menyalip atau berakselerasi.
Baca Juga: Tips Beli Mobil Bekas Transmisi CVT, Jangan Sampai Kantong Jebol
Selain 'pintar', gejala selip pada transmisi otomatis pun mampu diminamalkan pada X-Trail generasi kedua ini.
Penerapan magnetic clutch cukup membantu dalam mentrasnfer tenaga mesin ke roda lebih baik.
Hasilnya, efek engine brake akan semakin membaik dan perpindahan gigi pada mode Xtronic dapat berlangsung begitu singkat.
Alhasil, XTrail terasa begitu agresif dan untuk mengontrol waktu penggantian oli transmisi, sensor akan membaca kepekatan oli dan engine hour untuk menentukan waktu penggantian oli.
Untuk itu, perawatan berkala 10.000 km wajib dilakukan oleh pemilik Nissan tentunya.