Otoseken.id - Turbo semakin umum digunakan pada berbagai jenis mobil, mulai dari MPV, SUV, hingga jenis hatchback city car.
Penggunaan turbo kini dinilai bukan hanya untuk meningkatkan performa mesin, namun juga untuk meningkatkan efisiensi bahan bakarnya.
Namun, tahukah kalian pada beberapa mobil tertentu dengan mesin turbo, mematikan mesinnya ternyata tidak boleh sembarangan?
Samsudin, National Technical Advisor Astra Peugeot, menjelaskan pada mobil yang sistem pendinginan turbonya hanya mengandalkan aliran oli, mesin harus dibiarkan idle terlebih dahulu untuk beberapa saat sebelum dimatikan.
Baca Juga: Jurus Merawat Mesin Diesel Turbo Toyota Fortuner, Innova, Pajero, 2 Hal Ini Panduannya
“Gunanya untuk mendinginkan oli yang ada di saluran turbo dan juga mendinginkan turbonya,” terang Samsudin.
Hal ini dikarenakan selama mesin mobil berjalan, turbo berputar dengan kecepatan sangat tinggi dan menimbulkan panas.
Pada saat keadaan mesin hidup, panas yang ditimbulkan tersebut akan didinginkan dengan aliran oli yang melewati sekaligus melumasi turbo.
Ketika mesin langsung dimatikan tanpa meng-idle-kan mesin terlebih dahulu, putaran turbo masih tinggi namun di saat yang sama aliran oli terhenti.
Baca Juga: Mengenal Istilah Turbo Lag di Mobil Bermesin Turbo, Banyak Yang Belum Tahu
“Oli yang ada di saluran turbo akan terjebak dan akan rusak atau mengental, sehingga menyumbat saluran pelumasan turbo,” jelas Samsudin.
Inilah yang akan memperpendek umur turbo.
(Baca Juga: Mesin Turbo Boros Oli dan Asapnya Berwarna Biru? Inilah 3 Penyebabnya)
Maka dari itu, Samsudin menyarankan untuk membiarkan mesin idle selama 1-2 menit sebelum mesin dimatikan.
Namun disamping itu, Samsudin juga menjelaskan pada beberapa jenis mobil ada juga yang sudah dilengkapi dengan electric pump turbo, contohnya pada mobil keluaran Peugeot terbaru dengan mesin bensin EP6.
“Electric pump tersebut berfungsi mengalirkan air pendingin untuk mendinginkan suhu turbo, agar oli tidak menggumpal akibat panas,” terangnya.
Inilah yang membuat mobil Peugeot dengan mesin EP6 tidak perlu lagi menunggu mesin idle beberapa saat sebelum mematikan mesinnya.
Toyota Fortuner Diesel Turbo Boros Oli, Asap Knalpot Kebiruan, Ini Penyebabnya
Otoseken.id - Belakangan, mobil bekas dengan turbo makin banyak yang mencarinya di pasar mobil bekas (mobkas)
Salah satunya mobil bekas Toyota Fortuner bermesin diesel turbo.
Turbo digunakan pada mesin mobil untuk meningkatkan performa serta efisiensi bahan bakarnya.
Salah satu penyakit yang sering dikaitkan dengan mesin turbo adalah borosnya konsumsi oli mesin yang juga diikuti dengan asap knalpot yang berwarna kebiruan.
Baca Juga: Daftar Terbaru Toyota Fortuner 2012 Seken, Tipe Diesel A/T Facelift Cuma Segini
Menurut James D. Halderman dalam bukunya Automotive Technology: Principles, Diagnosis, and Service, hal ini disebabkan karena adanya oli mesin yang bocor lewat turbo dan ikut terbakar dalam mesin.
Oli mesin digunakan untuk melumasi bearing pada central housing yang berfungsi untuk menahan kipas kompressor dan kipas turbin.
Komponen turbocharger sendiri memiliki ring yang dapat menahan masuknya gas ke dalam central housing, namun ring tersebut tidak didesain untuk dapat menahan oli agar tetap di dalam.
Ada 3 hal yang dapat membuat bocornya oli lewat ring tersebut:
1. Tersumbatnya sistem positive crankcase ventilation (PCV)
Baca Juga: Daftar Terbaru Toyota Fortuner 2013 Seken, Tipe V 4x4 Facelift Rp 200 Jutaan
Hal ini menyebabkan tekanan dalam crankcase menjadi berlebihan, sehingga memaksa oli masuk ke dalam bagian inlet udara melewati ring.
(Baca Juga: Mobil Mesin Turbo Pakai BBM Oktan Rendah? Siap-Siap Ini Dampaknya)
2. Tersumbatnya filter udara
Mampatnya filter udara membuat area bertekanan rendah pada bagian inlet, sehingga menarik oli mesin melewati ring dan masuk ke dalam intake manifold.
3. Tersumbatnya saluran keluar oli dari turbocharger ke oil pan
Akibat tersumbatnya saluran keluar dari turbo, tekanan oli mesin akan memaksa oli keluar melewati ring menuju intake dan exhaust manifold.