Mobil LCGC, Toyota Calya, Brio, Agya, Harus Pakai Oli Mesin Khusus, Ini Alasannya

Abdul Aziz Masindo - Rabu, 24 Juni 2020 | 21:32 WIB

Astra Toyota Calya (Abdul Aziz Masindo - )

Otoseken.id - Mobil LCGC (Low Cost Green Car) atau kendaraan hemat energi dan harga terjangkau seperti Toyota Calya, Agya, Daihatsu Sigra, Ayla, Honda Brio, dan sebagainya, memiliki spesifikasi khusus.

Mobil LCGC ini memiliki kapasitas mesin yang kecil antara 1.000 cc sampai 1.200 cc, selain kapasitas mesin yang kecil, Mobil LCGC juga mempunyai kontruksi mesin yang berbeda.

Hal inilah yang membuat mobil LCGC (Low Cost Green Car) mempunyai spesifikasi oli yang khusus.

Jika diperhatikan, kebanyakan oli di pasaran yang beradar, mengkhususkan oli mesin untuk mobil LCGC dengan label "Eco".

Abdul Aziz Masindo/otoseken
Shell Helix Eco untuk mobil LCGC

Baca Juga: Toyota Calya dan Sigra Terasa Lebih Boros BBM, Ini 3 Biang Keladinya

"Oli mesin mobil-mobil LCGC itu khusus, sebab secara kontruksi, mesin mobil LCGC itu kecil dan ringkas," ungkap Alvin Suwarna, Director PTT Oil Indonesia.

Karena kontruksi mesinnya yang kecil dan ringkas, sehingga rongga atau celah antaar komponen sangat sempit.

Untuk bisa melumasi komponen mesin hingga ke celah sempit di mobil LCGC dengan baik, membutuhkan angka viskositas (tingkat kekentalan) yang encer.

Alvin menyarankan untuk menggunakan oli mesin khusus LCGC yang ditandai label "Eco" dengan angka viskositas (tingkat kekentalan) 0W-20 atau 0W-30.

Baca Juga: Pilihan LCGC Bekas Favorit, Toyota Agya, Honda Brio, Daihatsu Ayla, Mana yang Paling Kencang dan Irit?

Dengan begitu pelumasan komponen lebih optimal, gerak mekanikal komponen jadi lebih lancar dan mencegah keausan komponen.

Selain untuk melumasi komponen mesin ke celah sempit, penggunaan nama "Eco" bukan sekedar embel-embel, sebab oli untuk mobil LCGC mengejar fungsi efisiensi bahan bakar.

pttindonesia.co.id
Oli mesin PTT Eco Car untuk mobil LCGC

"Oli mobil LCGC ditambahkan zat aditif yang membentuk molekul oli untuk mereduksi friksi dari komponen yang bergerak tetap lancar dengan celah yang sempit," katanya.

"Semakin lancar gerak komponen di dalam mesin, dampaknya akan meringankan kerja mesin yang meminimalisir tenaga yang hilang," tutup Alvin Suwarna, Director PTT Oil Indonesia saat diwawancarai.