Otoseken.id - Seperti mobil Korea lainnya, Daewoo Espero berupaya menarik hati konsumen Indonesia dengan menawarkan harga relatif kompetitif pada saat itu.
Faktanya, di antara mobil kelas 2.000 cc, Daewoo Espero paling murah. Saingannya justru datang dari kelas 1.600 cc asal Jepang.
Tim OTOMOTIF pernah mengetes Daewo Espero CD 2.000i pada saat barunya dan telah dipublikasi di tabloid OTOMOTIF NO. 34/V Senin 1 Januari 1996 lalu.
Setelah dijajal selama seminggu, harga yang ditawarkan Daewoo untuk Espero itu memang pantas. Artinya, nilai jual sebuah mobil tidak hanya ditentukan oleh penampilan dan kapasitas mesin yang digunakannya.
Baca Juga: Kepincut KIA Carnival? Simak Tiga Penyakitnya, Mulai Kaca Depan, Pintu Belakang dan Pompa Oli
Kemampuan sesungguhnya, mutu serta kenyamanan pengoperasian, juga ikut menentukan. Dalam hal ini, Daewoo harus mengakui kehebatan mobil Jepang seperti Toyota, Honda dan sebagainya.
Untuk itu, ATPM mobil Korea ini menutupinya dengan menawarkan beberapa kemewahan. Antara lain interior atau jok berlapis kulit dan dengan ABS.
Meski didesain oleh perancang kondang Italia, Nuccio Bertone nyatanya model Daewoo Espero dinilai kurang modis.
Memang, ketika soal ini disodorkan kepada pemakai sedan Jepang dan Eropa, mereka menyayangkannya, malah Mirip mobil tahun 80-an.
Baca Juga: Kia Carens II, MPV Asal korea Punya Fitur Lengkap di Jamannya
Meski begitu, mereka tetap memberikan nilai plus terhadap interiomya. Pangkalnya, jok dilapisi kulit yang bermutu.
Di samping itu, suasana interior cukup luas. Untuk pengoperasian tombol-tombol, mobil Korea ini belum bisa menyamai kualitas mobil Jepang sekelasnya.
Meski dirancang dengan gaya Eropa, namun saat dioperasikan menimbulkan bunyi yang cukup keras.
Sedangkan tombol power window, baik untuk membuka maupun menutup kaca, keduanya menggunakan sistem tekan yang dianggap kurang aman.
Baca Juga: Kia Pride 1.400 cc, Hatchback Asal Korea yang Punya Transmisi Halus
Selain itu posisi antara pedal gas dan rem juga tidak sama tinggi, dengan kondisi pedal gas yang
lebih rendah, diperlukan pergerakan kaki untuk mengoperasikan rem.
Hal Ini cukup membuat lelah, dan injakan pedal kopling terlalu dalam. Cuma bagusnya, posisi kemiringan lingkaran setir bisa diatur.
Memang kalau dimiliki saat ini, unit bekasnya sulit ditemui, di salah satu media jual-beli daring, Daewoo Espero tahun 1996 harganya mulai dari Rp 13 juta hingga 20 juta.