Otoseken.id - Oli atau pelumas mesin mempunyai peran yang sangat penting untuk menjaga keausan komponen mesin saat terjadi gesekan dan untuk menahan panas.
Oli mesin di pasaran tersedia dalam beberapa viskositas, ada yang encer seperti 0W-20 hingga kental seperti 20W-50.
Namun mobil dengan usia lebih dari 8 tahun atau memiliki jarak tempuh (odometer) lebih dari 100.000 kilometer, tidak disarankan memakai oli encer.
Hal ini diungkapkan Alvin Suwarna, selaku Director PTT Oil Indonesia, menurutnya komponen mesin di mobil yang sudah berumur memiliki perubahan celah di kontruksi komponen mesin.
"Karena semakin sering mesin bekerja, ada perubahan celah dari konstruksi komponen di dalamnya menjadi lebih longgar," kata Alvin Suwarna, Director PTT Oil Indonesia.
Baca Juga: Mobil LCGC, Toyota Calya, Brio, Agya, Harus Pakai Oli Mesin Khusus, Ini Alasannya
Lebih lanjut Ia menjelaskan, pelebaran celah konstruksi di dalam mesin terjadi karena adanya gesekan saat bagian mekanikal di dalam mesin bekerja dalam waktu cukup panjang seiring pemakaian mobil.
Oli dengan viskositas yang kental diperlukan supaya sirkulasi oli tetap lancar dan oli mesin dapat naik ke komponen bagian atas di mesin.
"Kalau pakai oli dengan angka viskositas rendah atau oli encer, dikhawatirkan oli tidak bisa naik ke atas, dampaknya komponen tidak terlumasi oli dengan optimal," terang Alvin.
"Titik penguapan oli encer juga lebih rendah dari oli kental, mesin rentan mengalami panas dan oli cepat rusak," lanjut Alvin.
Baca Juga: Mobil Non-LCGC Pakai Oli Mesin Khusus LCGC, Hal Ini yang Terjadi
Selain itu, jika celah atau tingkat keausan komponen mesin yang tinggi, membuat gerak komponen lebih berat, dampaknya akan menciptakan panas yang lebih tinggi.
Sedangkan oli mesin dengan angka viskositas yang lebih tinggi atau oli yang lebih kental, lebih tahan terhadap panas.