Otoseken.id - Agar mesin tetap bekerja dalam kondisi optimal, sistem pendingin mesin juga membutuhkan perawatan.
Komponen yang berperan cukup penting adalah air radiator atau coolant.
Air radiator ini berfungsi sebagai penyerap panas mesin yang kemudian dibuang di radiator via embusan angin.
Walau hanya berputar di siklus tertutup, tapi air radiator juga butuh penggantian secara berkala.
Baca Juga: Awas Berbahaya! Isi Tabung Reservoir Air Radiator Melebihi Batas Full Bisa Begini
Umumnya, pabrikan merekomendasikan ganti air radiator setiap 40.000 kilometer.
"Untuk air radiator banyak pemilik mobil yang mengacuhkan jadwal penggantian berkala," buka Samsudin, National Technical Advisor Astra Peugeot.
"Bila air radiator tidak diganti efeknya bisa membuat mesin bermasalah akibat pendinginan mesin tidak maksimal," tambahnya.
Hal ini karena kualitas air radiator menurun seiring pemakaian waktu.
Baca Juga: Pertolongan Pertama Mesin Mobil Overheat Kehabisan Air Radiator
Air radiator yang terlalu lama juga bisa menimbulkan endapan kotoran.
Kotoran ini yang bisa menyumbat jalur air radiator di blok mesin, pompa pendingin sampai jalur di radiator.
Panas atau temperatur mesin pastinya akan meningkat dan berisiko terjadi overheat.
"Overheat ini akan sangat merugikan mesin karena bisa membuat piston macet sampai silinder head melengkung," tutup Sam panggilan akrab Samsudin.
Tips Mudah Kuras Air Radiator Mobil Sendiri, Ini Langkah-langkahnya
Otoseken.id - Di mobil bekas, Sistem pendinginan mesin adalah komponen yang sangat vital.
Yup, agar terhindar dari panas berlebih atau yang sering disebut overheating.
Di dalam sistem pendinginan mesin, air radiator atau coolant secara terus-menerus dialirkan untuk mengambil panas dari ruang pembakaran dan membuang panas tersebut ketika coolant melewati radiator.
Seiring berjalannya waktu, sistem pendinginan mesin memerlukan pengurasan sesuai dengan interval waktu yang telah ditetapkan oleh setiap pabrikan mobil untuk memastikan coolant tetap dalam kondisi terbaiknya dan menghindari terjadinya penumpukan karat dan sedimen yang dapat menyumbat sistem pendinginan.
Baca Juga: Dalam Keadaan Darurat, Radiator Mobil Bocor Bisa Ditambal Sabun Colek, Tapi...
Berikut ini adalah cara menguras sendiri sistem pendinginan mesin yang benar berdasarkan referensi dari buku Auto Repair & Maintenance karya Dave Stribling.
1. Lihat dimana lubang pembuangan radiator (radiator drain)
Lubang pembuangan terletak pada posisi terendah dalam sistem pendinginan mesin dan biasanya ada di bagian bawah radiator.
Pada sebagian mobil yang letak lubang pembuangannya sangat rendah, kalian bisa mendongkrak mobil dan menahannya dengan jack stand.
2. Buang cairan coolant
Lakukan ini saat mesin dalam keadaan dingin, tempatkan wadah di bawah lubang dan buka tutup lubang pembuangan.
Jangan lupa juga untuk membuka tutup radiator (pressure cap) agar udara dapat masuk ke dalam sistem.
(Baca Juga: Campur-campur Air Radiator Enggak Sehat Bagi Mesin, Ini Buktinya)
3. Bilas sistem dengan air
Masukan air ke dalam radiator dan biarkan mengalir selama beberapa menit untuk melepaskan kontaminan, lalu tutup kembali lubang pembuangan.
4. Bersihkan tangki reservoir
Jika memungkinkan, lepas dan bilas tangki dengan air untuk membuang lendir dan sedimen yang mungkin terjebak dalam tangki tersebut.
Jika tangki tidak bisa dilepas, kita bisa juga melepas semua selang yang tersambung dan membilasnya langsung dengan air.
(Baca Juga: Slang Radiator Mobil Rusak, Wajib Waspada Sama Penyebab Utamanya)
5. Jika perlu, gunakan flushing additive
Flushing additive dapat membantu melepaskan kotoran dan karat yang tidak dapat dibersihkan dengan air saja.
Untuk menggunakannya, cukup masukkan flushing additive ke radiator dan tambahkan air sampai penuh, lalu jalankan mesin sekitar 10 menit.
Setelah mesin mati dan telah dingin, kuras kembali isi radiator.
6. Isi radiator dengan air
Isi kembali radiator dengan air sebagai pembilasan terakhir dan lakukan cara yang sama seperti langkah no 5.
7. Isi radiator dengan coolant
Langkah terakhir adalah mengisi radiator dengan coolant sampai penuh sesuai dengan kapasitas yang tertulis pada buku pedoman resmi kendaraan, pastikan semua sistem telah tertutup dan tidak ada kebocoran.