Motor Keseringan Parkir Standar Samping, Ternyata Ada Dampak Buruknya

Abdul Aziz Masindo - Kamis, 9 Juli 2020 | 21:45 WIB

Ilustrasi Kawasaki Ninja 250 (Abdul Aziz Masindo - )

Otoseken.idSeperti kita ketahui bersama, standar atau penyangga pada motor memiliki 2 macam, yakni standar satu (standar samping), dan standar dua (standar tengah).

Nah standar samping atau standar satu ini lebih sering digunakan karena lebih praktis dan mudah dibandingkan standar tengah atau standar dua.

Apalagi untuk motor yang memiliki bobot lebih besar, akan membutuhkan effort yang lebih besar.

Tapi ternyata terlalu sering memarkirkan sepeda motor dengan standar samping ada dampaknya buruknya sob.

Baca Juga: Tips Beli Motor Bekas Lewat Online Agar Tidak Kena Tipu-tipu

Apalagi kalau pas parkir, pengendara dan yang dibonceng masih duduk manis di atas motor, entah itu motor bekas atau seken.

Penggunaan standar samping dalam jangka lama berpotensi mempercepat kerusakan sokbreker.

"Pakai standar samping, bobot motor akan ditahan oleh satu penyangga. Beban suspensi kiri jadi lebih berat dibanding kanan. Kelamaan, mempercepat kerusakan sok kiri," bilang Anggono Iriawan, Manager Motorsport Departement & Safety Riding PT Astra Honda Motor.

Dari aspek keselamatan, penggunaan standar samping juga berisiko.

Baca Juga: Bahaya Engine Check Menyala Terus, ECU Motor Bisa Kena Imbasnya

Ketika pakai standar samping, banyak sekali pengendara lupa menaikkan kembali standar ketika motor digas keluar dari lokasi parkir.

Padahal standar samping masih terbuka dan bisa bahaya ketika melibas tikungan kiri, bisa gedubrak.

Untungnya beberapa pabrikan sudah menanamkan sensor pada standar samping di beberapa lini produknya.

Mesin tidak bisa dihidup jika standar samping masih terbuka.

Selain itu parkir pakai satu penyangga atau standar samping, dimensi motor akan jadi lebih lebar dan bisa memakan ruang parkir.

Untuk itu, jika sepeda motor terparkir di waktu yang lama, ada baiknya gunakan standar tengah atau standar dua.