Otoseken.id - Banyak beredar jenis oli berbagai jenis tingkat kekentalan oli alias kode Society Of Automotive Engineer (SAE) di pasaran.
Setiap pabrikan memiliki spesifikasi oli untuk mobil buatannya, terutama tingkat kekentalan (kode SAE) yang mengikuti kebutuhan mesin.
Oli mesin tersebut pastinya bisa melumasi komponen di dalam mesin dan memberikan perlindungan maksimal serta mampu meredam panas.
Namun, banyak pemilik mobil coba-coba mengganti oli mesin di luar spesifikasi kode SAE rekomendasi pabrikan.
Baca Juga: Ini Gejala Kerusakan di Mesin Mobil Bekas Yang Jarang Dipanaskan
Ini tindakan berisiko karena bisa membuat mesin bermasalah.
"Kalau mengganti oli mesin itu sebaiknya mengikuti rekomendasi pabrikan karena itu semua sudah dianalisa," buka D. Wahyu Bawono, Business Development Manager PT Pana Oil Indonesia.
"Pabrikan pastinya sudah memberikan toleransi berapa kekentalan yang bisa digunakan," tambahnya.
Bila memang spesifikasi oli yang digunakan terlampau jauh maka bisa menimbulkan masalah.
Baca Juga: Penyebab Mobil Bekas Bisa Gagal Lolos Uji Emisi Gas Buang, Ini Biangnya
Semisal menggunakan oli mesin jauh lebih kental bisa menyebabkan mesin mudah panas.
Panas berlebih ini diakibatkan oli mesin lama menjangkau bagian-bagian yang sempit.
"Oli enggak mampu meredam gesekan yang menghasilkan panas sehingga mesin menjadi mudah panas," sebutnya.
Pun demikian dengan penggunaan oli mesin yang jauh lebih encer.
Baca Juga: Pentingnya Kalibrasi Mesin Mobil Diesel Common-rail Secara Rutin
Misalnya rekomendasi pabrikan menggunakan spesifikasi oli 15W-40 lalu dipaksakan menggunakan oli 0W-20 maka mesin juga bisa bermasalah.
"Biasanya kalau jauh lebih encer bikin gesekan semakin tinggi yang menyebabkan bunyi si dalam mesin lebih terdengar," tutup Bawono.
Cara Mudah Mendeteksi Seal Klep Mesin Mobil Bekas Aus Atau Rusak
Otoseken.id - Di mobil bekas yang sudah berumur, ada komponen penting di dalam mesin yang namanya seal klep.
Fungsi seal klep sebagai penyekat antar mesin dengan klep yang berada di ruang bakar.
Seal klep ini berada di bushing dudukan klep.
Komponen seal klep terbuat dari karet khusus yang tahan dengan gesekan dan panas mesin.
Baca Juga: Waspada! Kontaminasi Air di Oli Mesin Mobil, Dampaknya Bikin Ngeri
Akan tetapi, karena sering terpapar panas dan penggunaan yang cukup lama, seal klep bisa mengalami kerusakan.
"Seal klep yang bermasalah atau rusak ini bisa ditandai dari oli mesin yang berkurang," buka Agus Woles, Kepala Mekanik bengkel X-Boost Station.
"Oli mesin yang berkurang diakibatkan adanya kebocoran dari seal klep yang sudah rusak," tambahnya.
Seal klep sudah tidak mampu lagi membendung oli mesin yang berada di kepala silinder.
Baca Juga: Penyebab Tikus Menyukai Ruang Mesin Mobil dan Bersarang di Sana
Sehingga saat klep naik turun maka oli mesin juga akan ikut masuk ke ruang bakar.
Selain dari volume oli mesin yang menyusut, seal klep yang rusak juga bisa dilihat dari kondisi busi yang basah karena oli.
Bagian elektroda busi mobil yang agak basah karena oli itu diakibatkan dari seal klep yang rusak sehingga oli masuk di proses pembakaran.
"Kalau busi dibuka dan perhatikan elektrodanya ada poli bisa jadi seal klep harus diganti dengan yang baru," tutup Agus yang bengkelnya di Jl. Perjuangan, Harapan Baru, Bekasi.