Otoseken.id - Di mobil bekas bertransmisi matik, menggunakan oli sebagai pelumas komponen yang ada di dalamnya.
Oli transmisi matik ini juga memiliki umur pemakaian dan harus diganti dengan yang baru pada interval tertentu.
Tidak sedikit juga pemilik mobil mengganti oli transmisi matik ini pada bengkel yang kurang pengetahuannya.
Karena ketidaktahuan mekanik bengkel, spesifikasi oli transmisi yang digunakan bisa saja salah.
Baca Juga: Penyebab Transmisi Mobil Matik Bisa Mengalami Overheat
Padahal sangat fatal akibatnya bila oli transmisi matik yang digunakan salah spesifikasi.
"Ibarat darah pada manusia yang ada berbagaimacam golongan, kalau salah memasukkan darah ke tubuh pasti akan berpengaruh ke jantung, ginjal, hati dan lainnya," buka Bambang Supriyadi, Technical Service Division Executive Coordinator PT Astra Daihatsu Motor (ADM).
"Sama seperti transmisi matik, karena setiap jenis transmisi matik mekanisme dan menggunakan komponen yang berbeda maka oli yang digunakannya juga berbeda-beda," tambahnya.
Bukan hanya itu, oli transmisi yang digunakan salah juga akan berimbas pada keawetan komponen yang saling terkait.
Baca Juga: Hati-hati, Kampas Kopling Mobil Matik Seken Ada Umurnya
"Saat salah tuang oli transmisi matik maka saat digunakan pasti kinerja transmisi tidak maksimal bekerja," tambahnya.
Sebagai contoh, oli transmisi matik hydraulic automatic transmission Daihatsu menggunakan tipe Dextron III dituangkan oli untuk transmisi matik CVT.
Oli transmisi matik yang salah tuang ini bisa merusak clutch, planetary gear, bearing, body valve bahkan torque converter pada transmisi hydraulic automatic transmission.
"Hal ini karena kandungan di dalam oli dan kekentalannya sangat jauh berbeda," bebernya.
Baca Juga: Turunan Curam Mobil Matik Wajib Pakai Gigi Rendah, Ini Alasannya
Sebaiknya lakukan penggantian oli transmisi matik pada bengkel yang memang sudah mengerti dan paham jenis-jenis oli transmisi matik agar menghindari salah tuang.
Oli Transmisi Mobil Matik Overheat, Ini Kerusakan Yang Bakal Terjadi
Otoseken.id - Di mobil bekas bertransmisi matik menggunakan oli khusus yang memang dirancang untuk mendukung kinerjanya.
Oli transmisi matik ini selain bertugas melumasi komponen juga harus mampu meredam panas dari gesekan dan dari mesin.
Panas oli transmisi yang ideal menurut pabrikan berkisar 70-90 derajat celcius.
Temperatur yang terjaga itu membuat kerja setiap komponen berlangsung normal dan mobil akan terhindar dari masalah.
Baca Juga: Penyebab Transmisi Mobil Matik Bisa Mengalami Overheat
Namun, overheat pada oli tansmisi matik bisa saja terjadi karena suatu hal seperti pendinginan yang tidak maksimal.
"Oli transmisi matik yang bersirkulasi itu dijaga suhunya agar tidak menyebabkan overheat," buka Bambang Supriyadi, Technical Service Division, Executive Coordinator PT Astra Daihatsu Motor (ADM).
"Bila sampai terjadi overheat maka kemungkinan ada kerusakan yang bisa terjadi," tambahnya.
Sebagai contoh pada mobil Daihatsu yang menggunakan jenis transmisi hydraulic automatic transmission.
Baca Juga: Mobil Matik Lebih Boros BBM, Fakta Atau Hoax, Ini Kata Spesialis Matik
Yang paling terkena dampak akibat oli transmisi matik overheat adalah disc dan flange atau lebih dikenal dengan kampas kopling.
Kampas kopling yang saling bergesekan ini tidak terlumasi dengan baik sehingga menyebabkan kerusakan parah.
"Disc dan flange ini berada di dalam planetary gear unit dan saling bergesekan ketika bekerja," sebutnya.
Pun demikian dengan komponen gir yang saling bergesekan seperti pada komponen planetary carrier.
Di dalam komponen tersebut ada long planetary gear, short planetary gear dan juga front sun gear.
"Ketika oli lebih dari 90 derajat maka komponen tersebut tidak terlumasi dengan baik, efeknya gir bisa rusak," tutup Bambang.