Otoseken.id - Di mobil bekas, ban adalah komponen yang sangat mudah kena kotoran.
Kotoran dari jalanan yang dilindas oleh ban akan menempel terus bila tidak dibersihkan.
Ban mobil yang kotor wajib segera dibersihkan, tapi banyak pemilik yang malas melakukannya.
Baca Juga: Pilih Ban Mobil yang Nyaman dan Aman, Perhatikan Juga Kode Bannya
Padahal ada efek negatif yang mengintai saat ban mobil tidak dibersihkan.
"Ban mobil itu sebaiknya dibersihkan secara rutin agar tidak memperpendek umurnya," buka Samsudin, National Technical Advisor Astra Peugeot kepada GridOto.com.
"Efek negatifnya bisa membuat elastisitas karet menjadi cepat menurun," tambahnya.
Seperti yang kita ketahui, elastisitas ban mobil sangat diperlukan agar kompon ban bisa menempel dengan baik di aspal.
Baca Juga: Ini Resiko Ban Mobil Bekas Sering Dibiarkan Kempis atau Kurang Angin
Kotoran yang menempel ini akan menimbulkan oksidasi dengan karet ban.
Oleh karena terus menerus terpapar kotoran yang tidak dibersihkan akan membuat kompon ban akan mati.
"Sudah pasti ban menjadi singkat umurnya hanya karena ban kotor dan didiamkan," sebut Sam, sapaan akrabnya.
Jadi bersihkan ban mobil setidaknya 2 minggu sekali dengan cara cuci dengan air sabun dan bantuan sikat.
Begini Ciri-ciri Ban Mobil Harus Segera di Balancing
Otoseken.id - Buat yang belum tahu, begini loh ciri-ciri ban mobil yang harus segera di balancing.
Yup, balancing ban mobil menjadi salah satu perawatan roda yang harus dilakukan secara rutin.
Mengingat ban mobil menjadi satu-satunya bagian yang langsung menempel pada permukaan jalan berpengaruh pada pengendalian dan kenyamanan.
"Sewaktu di jalan mulus dalam kecepatan tertentu setir terasa bergetar, di luar kondisi steering rack atau kaki-kaki mobil yang masih bagus," terang Rendy Cristian Darmawan, Kepala Mekanik Bengkel Nawilis Radio Dalam kepada GridOto.com.
Baca Juga: Pilih Ban Mobil yang Nyaman dan Aman, Perhatikan Juga Kode Bannya
Gejala ini menandakan adanya perubahan beban pada bagian roda mobil sehingga distribusi beban saat roda berputar cenderung lari dari poros tengah.
"Selama pemakaian alur ban akan terkikis dan mengalami deformasi, beban pada seluruh sisi ban berubah dan memicu getaran," jelas Rendy.
Lanjut Rendy, selain dari getaran, gejala lain yang dirasakan adalah laju mobil seperti tidak bisa lurus seimbang meski sedang berjalan lurus.
"Beban itu seharusnya center, tapi karena distribusi beban berubah sehingga lari dari sumbu garis tengah roda," tutur Rendy.
Baca Juga: Mengenal Istilah Balancing Ban Mobil, Banyak Yang Belum Tahu
Efeknya putaran ban jadi tidak seimbang dan beban dari putaran roda memaksa menarik ke suatu arah keluar dari garis kendali mobil.
"Pengendalian mobil jadi berkurang karena lebih sulit distabilkan, cukup bahaya kalau sedang di kecepatan tinggi seperti jalan tol," ujar Rendy.