Hal tersebut, dikarenakan kurangnya pengisian listrik. Lagi pula, akan menghasilkan getaran yang sangat besar. Kebetulan, transmisi otomatik Toyota ini memiliki keistimewaan. Yaitu, dapat menggunakan putaran mesin antara 700 hingga 800 rpm.
Masalahnya cuma dudukan mesin dan tranmisi yang sangat berbeda itu. Untuk penggabungannya, dibutuhkan pelat baja setebal 1 inci yang berfungsi sebagai adaptor.
Baca Juga: Biaya Servis Suzuki Grand Vitara di Bengkel Spesialis, Cuma Segini
Selanjutnya, roda gila asli milik Escudo dikurangi ketebalannya hingga 6mm. Maksudnya, supaya kopling otomatik dapat dipasang.
Motor Starter L300
Setelah mesin dan tranmisi digabung, dibutuhkan motor starter yang cukup kuat. Karena pada putaran awal, konverter transmisi otomatik masih membawa oli yang belum merata. Untuk itu, dipilih motor starter milik Mitsubishi L300 diesel.
Juga as-kopel (propeller shaft), pada bagian depan digunakan milik Corona TT 1.800 cc. Sedangkan untuk belakang, masih menggunakan milik Escudo.
Untuk penyambungannya, juga tetap menggunakan bubut serta las listrik. Pada gigi akhir (final gear), dalam perhitungan, tak perlu diadakan perubahan dan penggantian.
"Jadi, hanya penggabungan antara tranmisi otomatik dengan mesin, serta penyambungan as kopel yang termasuk modifikasi besar," tandas Gerry, dikutip dari tabloid OTOMOTIF NO. 21/IV Senin 3 oktober 1994.
Baca Juga: Unik! Suzuki Vitara Kanvas 2 Pintu Penggerak 4x4 Ada di Showroom Ini
Masih menggunakan milik Escudo. Untuk penyambungannya, juga tetap menggunakan bubut serta las listrik.
Pada gigi akhir (final gear), dalam perhitungan, tak perlu diadakan perubahan dan penggantian.
"Jadi, hanya penggabungan antara tranmisi otomatik dengan mesin, serta penyambungan as kopel yang termasuk modifikasi besar," lanjut Gerry.