Otoseken.id - Temperatur mesin mobil bekas sudah diatur oleh sistem pendingin mesin agar tetap pada kondisi suhu ideal.
Komponen pengatur suhu air radiator yang bersirkulasi adalah thermostat.
Thermostat sendiri adalah sebuah katup yang akan menutup saat mesin baru dihidupkan.
Air radiator yang mengalir di dalam silinder tidak dialirkan terlebih dahulu ke radiator sebelum mencapai suhu tertentu.
Baca Juga: Cara Mudah Cek Kondisi Evaporator AC Mobil Bekas, Pakai Trik Ini
Dengan alasan agar suhu mesin lebih cepat dingin banyak yang melepas thermostat.
"Ini yang harus diluruskan, lepas thermostat itu bukan membuat mesin menjadi cepat dingin," buka Davin dari Elika Automotive Performance.
"Dengan lepas thermostat malah akan memunculkan masalah yakni mesin tidak akan tercapai suhu ideal," tambahnya.
Melepas thermostat ternyata juga bisa membuat mesin mobil menjadi lebih boros bahan bakar.
Baca Juga: Ingin Meminang Toyota NAV1 Seken? Hal Ini Wajib Dipertimbangkan
Electronic Control Unit (ECU) akan membaca suhu mesin masih dingin sehingga akan menambahkan semprotan bahan bakar ke ruang bakar.
Davin mengatakan, kalau ingin membuat suhu mesin stabil adalah dengan memperhatikan kualitas air radiator dan komponen pendukung lainnya.
"Kalau air radiator dijaga dan komponen lainnya pasti mesin akan terhindar dari overheat," sebut Davin yang bengkelnya di Bursa Otomotif Sunter (BOS), Sunter, Jakarta Utara.
Nah, jadi melepas thermostat bukan solusi bikin mesin adem tuh, sob.
Cara Mudah Bikin Awet Power Steering Hidraulis di Mobil Bekas
Otoseken.id - Cara kerja power steering di mobil untuk membuat putaran setir lebih ringan.
Salah satu tipe power steering yang masih banyak digunakan yakni Hydraulic Power Steering (HPS).
Power steering hidraulis ini memanfaatkan tekanan oli yang diatur oleh pompa agar bisa memperingan putaran gir pinion yang menggerakkan rack shaft.
Agar semua komponen bekerja sesuai tugasnya maka dibutuhkan juga perawatan agar kondisi power steering tetap prima.
Baca Juga: Begini Tips Merawat Power Steering Jenis Elektrik, Lebih Mudah Sob
Saat GridOto.com berkunjung ke bengkel spesialis power steering Intan motor 77 (IM77), Budhi pemilik bengkel menyebutkan ada 2 hal yang wajib diperhatikan agar power steering mobil bisa awet.
"Sebenarnya, perawatan power steering hidraulis itu enggak susah, buka Budhi yang bengkelnya ada di Jl. Harapan Indah, Medan Satria, Bekasi.
"Hal yang pertama yang wajib diperhatikan adalah penggantian oli power stering harus dilakukan rutin, maksimal 6 bulan sekali kuras dan ganti baru," tambahnya.
Oli yang berada di dalam power steering akan menurun kemampuannya untuk memberi tekanan dan melumasi komponen.
Baca Juga: Bengkel Spesialis Power Steering di Bekasi, Cuma 5 Jam Langsung Kelar
Bila oli power steering dibiarkan lama bisa membuat bagian sil karet mudah getas dan mengeras.
"Betul, sil karet power steering rawan getas dan keras karena oli power steering yang enggak diganti lama," sebutnya.
Hal ini berlaku untuk mobil yang memiliki jam terbang tinggi ataupun mobil yang jarang dipakai.
Untuk hal kedua adalah karet boot power steering sebagai penutup long tie rod.
Baca Juga: Kenali 5 Penyebab Power Steering Hidraulis di Mobil Terasa Berat
Karet power steering yang sudah sobek tapi tidak diganti bisa menyebabkan sil power steering mudah jebol.
"Karet boot bolong kecil saja bisa bikin kotoran masuk dan menumpuk, kalau sudah begini pasti sil akan rusak karena kotor dan dibiarkan," bebernya.
Jadi bila karet boot sudah sobek walau sedikit lebih baik ganti baru.
Dua hal tersebut bila diperhatikan bisa membuat power steering hidraulis bisa bertahan sampai 5 tahun bahkan lebih.