Kenali Ciri-ciri Busi Mobil Sudah Minta Ganti Baru, Muncul Tanda Ini

ARSN,Ryan Fasha - Rabu, 6 Januari 2021 | 15:05 WIB

Ilustrasi busi mobil (ARSN,Ryan Fasha - )

Otoseken.id - Di mobil bekas, busi punya perang yang penting pada mesin mobil.

 

kinerja mesin mobil maksimal akan maksimal jika Kondisi busi bagus dan baik.

Seiring pemakaian, busi mobil bisa mengalami penurunan performa sehingga harus diganti baru.

Banyak pemilik mobil belum paham kapan busi harus diganti baru.

Baca Juga: Ini Resiko Gap Busi Mobil Salah Setel Kerenggangan, Mesin Jadi Begini

Ternyata, busi yang sudah mengalami penurunan performa memiliki tanda-tanda lho.

autoworks.com.au
Percikan pada elektroda busi mobil

"Kalau dilihat pada ujung elektroda busi ada pengikisan material, itu salah satu tanda busi sudah menurun kemampuannya, baik busi berbahan nikel, platinum ataupun iridium," buka Diko Oktaviano, Technical Support and Product Knowledge PT NGK Busi Indonesia.

"Pengikisan ini diakibatkan umur pemakaian karena dari sini munculnya api busi," tambahnya.

Kemampuannya yang sudah menurun membuat percikan api busi tidak maksimal lagi.

Baca Juga: Penyebab Ada Oli di Drat Busi Mobil Bekas, 2 Hal Ini Biangnya

Selain dari elektroda inti, keausan material juga bisa dilihat dari ground electrode atau elektroda massa.

Elektroda massa sebagai tempat loncatan bunga api busi juga bisa mengalami keausan.

Baca Juga: Busi Jelek Bisa Bikin Mesin Mobil Jadi Seperti Ini Saat Idle

"Kalau dilihat seperti tergerus, berbeda dengan busi baru," sebutnya.

"Kondisi ini juga bikin loncatan bunga api busi enggak maksimal dan jarak (gap) elektroda inti dan elektroda massa akan semakin jauh pula," tutup Diko.

Ini Resiko Gap Busi Mobil Salah Setel Kerenggangan, Mesin Jadi Begini

Ryan/gridoto.com
cara setel gap busi

Otoseken.id - Gap busi ini adalah jarak antara elektroda tengah dan elektroda massa sebagai tempat percikan api busi bertegangan tinggi.

Dengan adanya gap busi ini maka saat busi memercikan bunga api maka akan terjadi proses pembakaran.

Namun, kerap kali gap busi ini disetel tanpa mengikuti standar yang sudah ditetapkan pabrikan maupun produsen busi.

Padahal, ukuran gap busi yang sudah diatur adalah kondisi optimal yang bisa dihasilkan oleh busi tersebut dan mesin secara keseluruhan.

Baca Juga: Kenali Ciri-ciri Busi Mobil Harus Diganti, Begini Caranya Sob

"Gap busi pada mobil umumnya ada di 0,9 mm sampai 1 mm, atau bisa ditoleransi sampai 1,1 mm maksimal, tergantung tipe businya" buka Diko Oktaviano, Technical Service Product Knowledge PT NGK Busi Indonesia.

"Kondisi ini akan menghasilkan pembakaran yang optimal dan efisiensi mesin akan tercipta," tambahnya.

Mengubah gap busi menjadi lebih renggang atau rapat faktanya bisa menyebabkan mobil ogah lari.

 

Hal ini dibenarkan oleh Diko, dirinya menyebutkan bahwa gap busi yang dirapatkan atau direnggangkan bikin api busi tidak maksimal.

Baca Juga: Resiko Gonta-ganti Bahan Bakar di Mobil Bekas, Busi Cepat Mati?

"Kalau diset terlalu rapat, maka daya ledak ruang bakar tidak akan besar, sementara kalau direnggangkan maka bisa terjadi miss fire atau api busi gagal menjangkau elektroda massa sehingga tidak terjadi proses pembakaran," bebernya.

Motor Plus
Mengatur celah busi yang sudah terpakai rawan membuat elektroda patah

"Kedua kondisi ini otomatis akan mempengaruhi kinerja mesin sehingga mesin ogah lari," sebutnya.

Bisa dirasakan mesin mobil brebet atau tenaga ngempos saat pedal gas dibejek.

Hal tersebut pasti akan membuat boros bahan bakar mobil itu sendiri.