Untuk suspensinya, karakter suspensi Ford Lynx Ghia agak keras, namun hal itu menjadi keuntungan saat menikung kencang, handling semakin stabil.
Baca Juga: Naksir Sedan Impian Jaguar S-Type Bekas, Perhatikan 4 Sektor Ini Dulu
Dapur pacu Lynx, cukup responsif. Di tol Jagorawi, kecepatan di atas 200 km/jam bisa dilampaui, meski tenaga yang dihasilkan mesin ini tak terlalu besar.
Mesin berkapasitas 1.840 cc 4-silinder DOHC di Ford Lynx Ghia mampu menghasilkan tenahga 119 dk di 6.000 rpm dan torsi 160 Nm di 4.000 rpm.
Tentunya kecepatan ini hasil kolaborasi antara dapur pacu dengan perbandingan
giginya cukup rapat di dalam girboks.
Mungkin kemampuan suspensi dan performa mesin inilah yang mendukung maksud idiom di atas, yakni 'Because Adrenaline Doesn't Flow At Straight Line'.