Otoseken.id - Memiliki mobil pribadi pastinya ada biaya-biaya yang harus dikeluarkan, tentu saja pemilik mobil harus siap dengan segala biaya yang muncul.
Misalnya biaya pajak kendaraan, perawatan rutin, bahan bakar, asuransi, dan sebagainya,
Salah satu poin penting dalam perencanaan keuangan bagi pemilik mobil adalah harus tersedia biaya operasional mobil beserta dana daruratnya.
Melansir dari lifepal.co.id, ada 3 tips dan cara mempersiapkan biaya operasional dan dana darurat bagi pemilik mobil? Berikut cara dan perhitungannya.
Baca Juga: Honda Mobilio, Avanza, Xpander dan Ertiga, Manakah Total Cost of Ownership yang Paling Rendah?
1. Sisihkan sedikit uang setiap bulan untuk tabungan dana darurat mobil
Menyisihkan sedikit uang setiap bulan untuk tabungan dana darurat akan sangat dibutuhkan untuk melakukan pergantian suku cadang dan servis rutin ringan.
Namun perlu diperhatikan, tabungan dana darurat mobil berbeda dengan dana darurat pribadi, besaran dana darurat mobil berdasarkan harga spare part mobil yang diganti rutin dan jasa mekanik.
Sebagai contoh seseorang membutuhkan dana darurat khusus untuk pergantian suku cadang mobilnya dengan total sebesar Rp 6,18 juta, mulai dari spare part yang bersifat fast moving sampai slow moving.
Apabila dana tersebut berkurang Rp 500 ribu untuk mengganti spare part fast moving katakanlah oli mesin dan jasa mekanik, maka nominal dana harus dikembalikan dalam jumlah awal.
Baca Juga: Harga Spare Part Fast Moving Honda CR-V 1.5 Turbo CVT di Bengkel Resmi
Hal itu disebabkan karena proses penggantian oli dalam setahun tentu lebih dari satu kali dibandingkan spare part yang bersifat slow moving seperti aki atau ban mobil.