Otoseken.id - Nissan Terrano karburator produksi tahun 1996 ini disulap menjadi Terrano injeksi plus menggunakan ECU kepunyaan Mitsubishi Lancer GLXi, hasilnya tenaga bertambah, sekaligus irit BBM.
Awal cerita, konsumsi bensin boros namun tenaga loyo, itulah yang dikeluhkan Bambang Sugiharto terhadap Nissan Terrano miliknnya. Mesin ini punya kompresi tinggi tetapi masih pakai karburator.
Pasokan bahan bakar karburator yang dipakai Terrano diakui Bambang sering bikin minder. "Sekarang kan sudah zamannya injeksi gitu loh...! Apalagi kompresi tinggi butuh bahan bakar beroktan tinggi," katanya
"Saya biasa pakai Pertamax, pengapian diset 18° sebelum TMA. Kalau pakai Premium pasti ngelitik, kecuali pengapian dimundurkan sampai 5°," ujar pria 43 tahun ini.
Baca Juga: Daftar Harga Spare Part Fast Moving Nissan Terrano di Bengkel Spesialis
Konsumsi bahan bakar juga boros, sekitar 1:5. Makanya Bambang punya asumsi kalau sistem injeksi bisa bikin mesin lebih efisien. la pun putar otak untuk memasang sistem injeksi, enam bulan riset baru membuahkan hasil.
Kendalanya, mesin Terrano empat silinder berkapasitas 2.400 cc perlu sistem yang mampu menyuplai bahan bakar cukup deras. la melakukan riset pakai ECU milik Mitsubishi Lancer GLXi 1.800 cc.
"Kalau dibiarkan standar, stasioner masih bisa hidup tetapi tekor di putaran tinggi." Alhasil, ECU tadi sedikit dimodifikasi untuk memperbesar pasokan bensin.
Sedangkan di ruang mesin, karburator sudah dicopot. Tetapi intake manifold standar masih terpasang.
Baca Juga: Biaya Perbaikan Kaki-kaki Nissan Terrano di Bengkel Spesialis
Sedikit ubahan dilakukan untuk menaruh nosel injektor Exel 059 pada manifold itu. Ditambah 'daging' sedikit baru dibor, supaya nosel bisa mendongak ke atas. Kemudian tiap injektor dihubungkan fuel rail custom dari pipa kotak.
Sebenarnya bisa saja membuat manifold baru yang menyatu dengan plenum intake. Tetapi menurutnya, bisa bikin repot kalau mau ganti busi karena harus mencopot intake.
Makanya saluran masuk standar dipertahankan. Lantas plenum intakenya dibuat dari pipa galvanis berdiameter 2,5 inci melewati tutup kepala silinder.
Di ujungnya dipasang throttle dan saringan udara komplet dengan air flow meter milik Lancer. Tak hanya suplai bahan bakar, pengapian pun diperbaiki dengan sistem direct fire.
Baca Juga: Tiga Penyakit ini Sering Ditemui di Nissan Terrano, Biaya Perbaikan Segini
Caranya, dengan merombak distributor asli jadi pembangkit pulsa pengapian, sekaligus pick-up sensor untuk komputer mesin, juga dari Lancer GLXi.
Dengan ubahan ini, Bambang bisa menuang Premium ke tangki bensin dan tidak ngelitik. Tenaga tidak kedodoran lagi karena timing pengapian bisa dimajukan sampai 15° sebelum titik mati atas.
Konsumsi BBM pun bisa ditekan sampai 1:7.