Isuzu Panther Disuntik Mati Setelah 30 Tahun Mengabdi, Yuk Nostalgia Sejarahnya

Abdul Aziz Masindo - Sabtu, 13 Februari 2021 | 09:24 WIB

Ilustrasi Isuzu Panther (Abdul Aziz Masindo - )

3. Panther 2.5L (1996-2000)

Dok.GridOto
Isuzu Panther 1997

Sesaat sebelum Toyota mengeluarkan kijang kapsul, Isuzu mengganti mesin Panther menjadi 2.500 cc Direct Injection. 

Teknologi ini membuat mesin Panther jauh lebih efisien, bertenaga dan tidak perlu busi pemanas (glow plug) untuk menghidupkan mesin pada kondisi dingin.

Makanya terkenal dengan istilah ‘wuzz-wuzz, cring-cring’ yang artinya kencang namun irit. Konsumsi BBM Panther 2.5L di dalam kota bisa mencapai 12 km/l, jauh lebih irit dibanding pendahulunya yang hanya 9-10 km/l.

Baca Juga: Isuzu Panther Vs Toyota Kijang Innova Diesel, Fitur dan Akomodasi Menang Mana?

Sebenarnya mesin Diesel Direct Injection bersuara lebih kasar, namun peredam khusus yang dipasang di sekeliling blok mesin membuat Panther 2.5 lebih hening

Isuzu Panther 2.5L masih menggunakan karoseri PPL dengan bodi yang tampak lebih tbal, perbedaan lain ada pada desain lampu depan, grill, dan bumper.

Variannya juga banyak, yaitu Royal, Grand Royal, Sporty, Hi-Sporty, dan Hi-Grade. Namun kami tidak merekomendasikan varian Sporty atau Hi-Sporty yang beroda besar, sebab tidak diimbangi dengan rem yang lebih besar.