Otoseken.id - Saat ingin membeli mobil bekas, calon pembeli wajib mengecek getaran mesin yang muncul.
Jangan sampai getaran mesin dari mobil bekas yang Anda incar terasa sangat keras.
Kerasnya getaran mesin pada mobil bekas ini bisa menjadi indikasi bahwa ada komponen di mesin yang perlu diganti.
Menurut Sen-sen, pemilik bengkel Senja Otomotive, saat berbincang dengan GridOto.com, getaran keras di mesin umumnya disebabkan oleh engine mounting yang rusak.
Baca Juga: Ini Risiko Oli Mesin Mobil Tercampur Air Banjir Terus Digunakan
"Engine mounting itu bertugas sebagai pegangan mesin ke rangka sekaligus meredam getaran," buka Sen-sen.
"Secara umum, engine mounting terbuat dari karet khusus," tambah pria yang bengkelnya di Pulo Gebang, Jakarta Timur.
Nah, seiring pemakaian dan bertambahnya usia mobil, karet pada engine mounting ini bisa rusak atau sobek.
Karet engine mounting yang sudah rusak ini membuatnya tidak maksimal lagi meredam getaran mesin.
Baca Juga: Selain dari Interior, Ini 4 Cara Periksa Mesin Mobil Bekas Banjir
Alhasil, getaran mesin akan terasa sampai jok pengemudi dan penumpang.
"Mau enggak mau wajib diganti engine mounting yang rusak," bebernya.
"Akan lebih bagus ganti 1 set agar redaman getaran mesin seimbang," tutup Sen-sen.
Geber Mesin Mobil Saat Terjang Banjir, Awas Ini Bahaya Yang Mengintai
Otoseken.id - Awas, ini bahaya yang mengintai saat pemilik mobil bekas geber mesin saat terjang banjir.
Biasanya cara ini dilakukan pemilik mobil dengan maksud agar mesin mobil tidak mati di tengah genangan air saat terjang banjir.
Padahal geber mesin mobil putaran tinggi saat terjang banjir malah bisa memicu kerusakan lebih parah.
Seperti yang diungkapkan Sarudin, Kepala Bengkel Astrido Daihatsu Kebon Jeruk, Jakarta Barat bahwa risiko water hammer jadi lebih lebih besar.
Baca Juga: Segini Angka Kilometer Yang Dianjurkan Saat Ganti Oli Mesin Mobil
"Banyak yang tidak tahu kalau semakin tinggi putaran mesin, udara yang dibutuhkan mesin lebih besar," terang Sarudin kepada GridOto.com.
"Berarti isapan udara dari air intake jadi lebih kuat," tambah Sarudin.
Cipratan air dari laju mobil secara tidak langsung bisa saja akan terisap air intake dan masuk ke ruang bakar.
Karena air tidak bisa terkompresi akan tercipta seperti ledakan dari tekanan yang besar sehingga mesin jadi jamming.
Baca Juga: Mesin Mobil Bekas Sering Overheat, Hal Kecil Ini Biang Keroknya
Biasanya juga pemilik mobil khawatir air bisa masuk lewat lubang knalpot, karena itu mesin digeber.
"Putaran mesin idle saja sudah cukup menghasilkan tekanan udara yang besar dari knalpot," ujar Sarudin.
"Kemungkinan air bisa masuk lewat lubang knalpot lebih kecil daripada masuk lewat air intake," sambung Sarudin.