Cara Membersihkan Ruang Mesin Mobil Bekas, Aman dan Mengasyikan

ARSN - Jumat, 9 April 2021 | 13:48 WIB

Ilustrasi mesin mobil Isuzu Panther (ARSN - )

Otoseken.id - Wah, ternyata banyak pemilik mobil jarang membersihkan ruang mesin.

Padahal jika rajin membersihkan ruang mesin maka kondisi komponen di mesin bisa lebih terjaga.

Meski begitu, tidak bisa sembarangan mencuci ruang mesin, ada yang mesti dilakukan, agar terhindar dari korsleting, atau bahkan kerusakan pada komponen elektrikal.

“Untuk membersihkan ruang mesin biasanya menggunakan degreaser,” tutur Andre Pemilik Auto Bling, Premium Car Wash & Detailling di Jl. Karang Tengah Raya, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Baca Juga: 2 Hal Penyebab Oli Mesin Mobil Bekas Sering Berkurang, Ini Biangnya

Andre menegaskan, sebelum mencuci ruang mesin, sebaiknya cari tahu dahulu di mana letak komponen elektrikal.

“Posisi ECU, sekring dan komponen berhubungan dengan elektrikal, itu sebaiknya ditutup plastik, jadi usahakan bagian itu  tidak terkena air,” jelas Andre.

DOK. OTOMOTIF GROUP
Cara mencuci mesin mobil

Kemudian setelah komponen elektrikal dipastikan aman, siapkan water spray.

“Jadi semprot dengan air biasa pada bagian yang ingin dibersihkan, kecuali bagian yang sudah di-cover tadi,” ujar Andre.

Baca Juga: Bahaya Tidak Ganti Filter Oli Saat Mengganti Oli Mesin Mobil Bekas

Setelah, disemprot dengan air, kemudian gunakan degreaser.

“Semprot pakai degreaser, sembari sikat, bisa pakai sikat gigi atau engine brush,” papar Andre.

Setelah aplikasi degreaser, semprot kembali area itu pakai air.

Degreaser bersih, lalu disemprot pakai kompresor angin, agar air sisa pencucian turun ke bawah.

Baca Juga: Kenali Gejala Kerusakan Penyebab Mesin Mobil Bekas Bergetar Keras

Menurut Andre, sebaiknya jangan didiamkan terlalu lama, karena nanti bisa menimbulkan kerak.

“Setelah di-blow dengan angin, diamkan selama 2-3 jam, jangan langsung starter mobil, dikhawatirkan bisa terjadi korsleting,” wanti Andre lagi.

Ini Resiko Ganti Oli Mesin Mobil Bekas di Luar Kode SAE Pabrikan

Ilustrasi mengisi oli mesin

Otoseken.id - Banyak beredar jenis oli berbagai jenis tingkat kekentalan oli alias kode Society Of Automotive Engineer (SAE) di pasaran.

Setiap pabrikan memiliki spesifikasi oli untuk mobil buatannya, terutama tingkat kekentalan (kode SAE) yang mengikuti kebutuhan mesin.

Oli mesin tersebut pastinya bisa melumasi komponen di dalam mesin dan memberikan perlindungan maksimal serta mampu meredam panas.

Namun, banyak pemilik mobil coba-coba mengganti oli mesin di luar spesifikasi kode SAE rekomendasi pabrikan.

Baca Juga: Ini Gejala Kerusakan di Mesin Mobil Bekas Yang Jarang Dipanaskan

automotivesupercenter.com
Ilustrasi membuang oli mesin dengan membuka baut pembuangan oli atau drain plug

Ini tindakan berisiko karena bisa membuat mesin bermasalah.

"Kalau mengganti oli mesin itu sebaiknya mengikuti rekomendasi pabrikan karena itu semua sudah dianalisa," buka D. Wahyu Bawono, Business Development Manager PT Pana Oil Indonesia.

"Pabrikan pastinya sudah memberikan toleransi berapa kekentalan yang bisa digunakan," tambahnya.

Bila memang spesifikasi oli yang digunakan terlampau jauh maka bisa menimbulkan masalah.

Baca Juga: Penyebab Mobil Bekas Bisa Gagal Lolos Uji Emisi Gas Buang, Ini Biangnya

Semisal menggunakan oli mesin jauh lebih kental bisa menyebabkan mesin mudah panas.

Panas berlebih ini diakibatkan oli mesin lama menjangkau bagian-bagian yang sempit.

"Oli enggak mampu meredam gesekan yang menghasilkan panas sehingga mesin menjadi mudah panas," sebutnya.

Pun demikian dengan penggunaan oli mesin yang jauh lebih encer.

Baca Juga: Pentingnya Kalibrasi Mesin Mobil Diesel Common-rail Secara Rutin

Misalnya rekomendasi pabrikan menggunakan spesifikasi oli 15W-40 lalu dipaksakan menggunakan oli 0W-20 maka mesin juga bisa bermasalah.

"Biasanya kalau jauh lebih encer bikin gesekan semakin tinggi yang menyebabkan bunyi si dalam mesin lebih terdengar," tutup Bawono.