Menurut Hermas, akselerasi matik konvensional lebih responsif jika dibandingkan dengan matik CVT.
Ini karena perpindahan rasio gigi matik konvensional secara bertingkat menggunakan gir set yang disusun membentuk planetary gear set. Berbeda dengan matik CVT yang menggunakan dua puli dan satu sabuk baja.
Baca Juga: Penyakit Transmisi Matik Toyota Kijang Innova, Part Ini Sering Kena
Kemudian matik konvensional lebih andal dan kuat jika dipakai di rute yang menanjak seperti pegunungan ketimbang matik CVT.
Jika terjadi kerusakan, biaya perbaikan matik konvensional tidak semahal matik CVT, begitupun dengan perawatannya yang lebih mudah merawat matik konvensional.
Kekurangan Transmisi Matik Konvensional
Berbicara kekurangan, matik konvensional tidak senyaman matik CVT, hal ini karena matik konvensional masih terasa perpindahan giginya, sementara matik CVT perpindahan giginya secara berkesinambungan.
Kemudian nyaris tidak mempunyai engine brake sehingga umur dari kampas rem lebih pendek.
Jika dibandingkan CVT, matik konvensional tidak lebih efisien, ini karena matik CVT mampu mempertahankan rpm di putaran rendah.