Otoseken.id - Mobil bertransmisi otomatis atau matik banyak diminati terutama di kota-kota besar karena kepraktisannya ketika terjebak di kemacetan.
Dengan transmisi matik, pengemudi tidak perlu lagi memindahkan gigi dan menginjak kopling, sebab tekanan oli di transmisi matik diatur dari hydraulic control unit yang sekaligus untuk mengontrol kopling.
Transmisi matik konvensional perpindahan rasio gigi bertingkat menggunakan gir set yang disusun membentuk planetary gear set.
Nah sebelum membeli mobil bertransmisi matik bekas, sebaiknya ketahui terlebih dahulu gejala transmisi otomatis yang harus diperbaiki agar tidak 'terjeblos'.
Baca Juga: Penyakit Transmisi Matik Konvensional Honda Jazz GE8 Generasi Kedua
"Sebenarnya selama pemilik mobil merawat transmisi secara rutin yaitu mengganti oli transmisi secara berkala, dan pemakaian transmisi yang kasar, itu bikin transmisi matik dan di OH," ungkap pria yang di sapa Apuy owner dari spesialis transmisi matik Sakira Abadi Motor Tangerang.
berikut 3 gejala transmisi matik konvensional perlu diperbaiki:
1. Kebocoran oli transmisi
"Yang paling gampang diliat dari kebocoran oli transmisi, kalau oli udah bocor, transmisi jadi enggak optimal," kata Apuy.