Otoseken.id - Pemerintah memberlakukan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa dan Bali sejak awal Juli untuk memperketat aktivitas masyarakat demi mencegah penyebaran Covid-19 semakin meluas.
Untuk itu masyarakat sebaiknya di rumah saja dan bekerja di rumah atau work from home (WFH), namun bukan berarti menghiraukan perawatan mobil kesayangan, salah satunya mengganti cairan radiator.
Untuk mobil-mobil modern, sangat disarankan untuk menggunakan cairan khusus radiator atau coolant daripada air mineral biasa.
Mobil-mobil modern umumnya memiliki rasio kompresi yang tinggi, sehingga suhu mesin lebih tinggi ketimbang mesin zaman dulu.
Baca Juga: Cara Ganti Cairan Radiator dari Air Biasa ke Coolant, Jangan Langsung Ganti
Nah coolant yang sudah waktunya diganti biasanya ditandai dengan warna coolant yang sudah mulai memudar atau sudah melewati masa tempuh antara 80.000 - 160.000 kilometer.
Sebelum mengganti coolant radiator, pastikan mesin mobil dalam keadaan dingin terlebih dahulu.
Langkah pertama buka tutup radiator di bagian atas, setelah itu buka baut di tempat pembuangan cairan radiator yang terletak di bagian bawah.
Ada beberapa jenis mobil seperti mobil-mobil Eropa yang harus membuka baut udara untuk mengeluarkan udara yang ada di dalam sistem radiator.
Setelah coolant radiator yang lama keluar, tunggu beberapa saat sampai air radiator terbuang semua.
Setelah sisa coolant radiator terbuang semua, pasang kembali baut di tempat pembuangan yang terletak di bawah tadi dan baut pembuangan udara jika ada.
Baca Juga: Bingung Pilih Warna Raditor Coolant, Bagus Merah Atau Hijau?
Jangan lupa coolant yang berada di tabung reservoir juga dibuang, dan isi coolant radiator yang baru sampai batas volume yang dianjurkan.
Setelah itu isi coolant di lubang radiator menggunakan coolant baru sampai penuh, kemudian tutup radiator dan pastikan menutupnya sampai rapat.
Cukup mudah kan sob?