Harus Tahu, Ini Dampak Buruk Mencampur Solar Subsidi dan Non-Subsidi

Dok Grid - Rabu, 2 Oktober 2024 | 13:37 WIB

Mobil Diesel Isi Bahan Bakar di SPBU (Dok Grid - )

Otoseken.id - Pemilik mobil diesel modern yang sudah dilengkapi sistem common-rail seperti Toyota Fortuner, Innova diesel, Mitsubishi Pajero Sport dan sebagainya, perlu waspada soal kualitas bahan bakar diesel.

Sebab masih ada yang beranggapan kalau mencampur bahan bakar diesel non subsidi seperti Dexlite maupun Pertamina Dex dengan bahan bakar diesel Solar subsidi, bisa lebih hemat, padahal cara tersebut tidak dibenarkan.

Bukannya malah hemat, perlakuan seperti itu malah berdampak buruk pada kinerja mesin, seperti yang diungkapkan Tri Yuswidjajanto Zaenuri, ahli konversi energi dari Fakultas Teknik dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB).

Menurutnya, cara tersebut akan mengurangi kinerja bahan bakar dengan kualitas di atasnya.

Baca Juga: Ketahui, Inilah Ciri-Ciri Filter Solar Mobil Diesel Harus Ganti, Simak 

Dok. OTOMOTIF
Mesin diesel Toyota dengan turbocharger

"Yang tadinya bahan bakar di atasnya punya kemampuan cleaning yang baik, “Begitu dicampur dengan solar dengan kualitas di bawahnya, malah membuat kemampuan membersihkan deposit jadi turun," jelas Tri Yuswidjajanto.

Perlu diingat, mesin-mesin diesel modern yang sudah mengadopsi sistem common-rail seperti Toyota Fortuner, Innova diesel, Mitsubishi Pajero Sport dan sebagainya angat rentan rusak bila mengkonsumsi solar yang kemampuan membersihkan depositnya tidak bagus.

Ditambah kandungan sulfur solar subsidi lebih tinggi dibanding solar non subsidi macam Pertamina Dex atau Dex Lite.

Baca Juga: Berikut Perbedaan Filter Solar Mobil Diesel KW dan Asli, Perhatikan

Sebab mesin diesel common-rail memerlukan pengabutan tekanan yang sangat tinggi dan pengabutan yang sempurna, untuk itu memerlukan bahan bakar kualitas baik untuk mendapat kinerja mesin diesel yang maksimal.

Tekanan bahan bakar diesel common-rail berkisar 1.600-2.000 bar sedang diesel konvensional hanya mencapai 176-225 bar.

Abdul Aziz Masindo/Otoseken.id
Injector common-rail

Bahan bakar yang kualitas rendah atau mencampurkannya, selain dapat mempercepat pembentukan deposit, juga membuat emisi gas buang jadi kurang ramah.

Dampak terburuknya, bila saluran bahan bakar dan nozzle injector-nya sampai tersumbat oleh kerak, tentu saja biaya perbaikannya kurang lebih bisa Rp 6 juta.

Baca Juga: Mobil Diesel Modern Tidak Boleh Pakai Solar Busuk, Ini Bahayanya